Program ini menekankan pentingnya memuliakan sosok ibu, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam konteks kebijakan publik.
Nyaah Ka Indung yang berarti sayang kepada ibu dalam bahasa Sunda, mengedepankan pendekatan emosional dan spiritual.
Tujuannya adalah menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perhatian tulus dan doa para ibu.
Salah satu langkah konkret dalam program ini adalah kebijakan fleksibilitas kerja bagi ASN yang harus merawat ibunya yang sakit di rumah.
“Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga bentuk kasih sayang dan kepedulian yang tulus kepada ibu-ibu kita. Kita ingin mendapatkan keberkahan dari doa mereka demi kemajuan daerah,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga menyatakan bahwa ASN yang memiliki ibu dalam kondisi darurat dapat diberi prioritas untuk merawat ibunya terlebih dahulu.
“Jika ibunya dalam keadaan gawat, maka pekerjaannya bisa digantikan orang lain. ASN tersebut dapat fokus merawat ibunya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dedi menambahkan bahwa pemantauan kinerja ASN tidak akan terganggu, karena sebagian besar pekerjaan administrasi kini dapat dilakukan secara digital dari rumah.
Program Nyaah Ka Indung tidak hanya terbatas bagi ASN dan perangkat daerah.
Baca Juga: Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga membuka ruang partisipasi bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk TNI, Polri, perusahaan swasta, yayasan, hingga masyarakat umum.