Nakba Jilid 2? Pakar Peringatkan Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Sabtu, 12 April 2025 | 15:34 WIB
Nakba Jilid 2? Pakar Peringatkan Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
Presiden Prabowo Subianto. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto didesak untuk mempertimbangkan kembali rencananya mengevakuasi Warga Gaza ke Indonesia meski itu diklaim hanya bersifat sementara.

Pengamat Timur Tengah sekaligus penasihat Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Smith Al Hadar mengatakan bahwa tidak ada jaminan warga Gaza yang nanti dievakuasi ke Indonesia dapat kembali ke tanah kampung halamannya.

Lantaran itu, ia meminta Presiden Prabowo untuk melihat sejarah Nakba di Tahun 1948, ketika ratusan ribu Rakyat Palestina dipaksa angkat kaki untuk mengungsi atau diusir oleh Israel.

"Sejak tahun 1948 itu belum pernah ada satu orang Palestina yang terusir dari tanah kampung halamannya bisa kembali," ungkap Smith kepada Suara.com, Jumat (11/4/2025).

Smith menduga niat Prabowo mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia semata-mata bukan karena persoalan kemanusiaan. Namun, ia juga sarat akan nuansa politis.

Dia menilai Prabowo menggunakan langkah itu sebagai salah satu cara negosiasi untuk mendapatkan keringanan atas tekanan tarif resiprokal AS terhadap Indonesia.

“Saya kira ini sebenarnya bukan isu kemanusiaan, tapi isu politik. Prabowo sepertinya tidak punya cara lain untuk bernegosiasi dengan Trump,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pada 25 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat mengutarakan rencana merelokasi 2,3 juta warga Gaza ke Mesir dan Yordania.

Rencana itu diutarakan tak lama setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Evakuasi 1.000 Warga Gaza Bukan Relokasi! Ini Misinya...

Ketika itu, kata Smith, Mesir dan Yordania langsung menolak permintaan Trump. Sebab mereka tidak percaya relokasi akan bersifat sementara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI