Suara.com - Anggapan bahwa setan menakutkan dan menggoda manusia berakar dari berbagai tradisi keagamaan dan budaya, yang mengakui keberadaan makhluk spiritual jahat.
Dalam konteks ini, setan sering digambarkan sebagai entitas yang berupaya menyesatkan manusia dari jalan kebenaran, menggunakan berbagai cara seperti ketakutan, godaan, atau tipu daya.
Dalam banyak kepercayaan, setan digambarkan memiliki kekuatan untuk memengaruhi pikiran dan emosi manusia, sering kali dengan menimbulkan rasa takut.
Dalam Islam, Al-Qur'an menyebutkan bahwa setan menggunakan "khauf" (ketakutan) sebagai alat untuk melemahkan iman manusia (Surah Ali Imran: 175).
Misalnya, setan bisa membisikkan kekhawatiran berlebihan tentang masa depan atau dosa masa lalu untuk membuat seseorang merasa putus asa.
Namun, dalam ajaran Islam, setan sebenarnya lemah di hadapan orang yang beriman. Al-Qur'an (Surah An-Nahl: 99-100) menegaskan bahwa setan tidak memiliki kuasa atas orang yang bertawakal kepada Allah, kecuali mereka yang sengaja mengikuti godaan setan.
Dalam budaya populer atau cerita rakyat, setan kadang digambarkan dengan wujud menyeramkan (misalnya, bertanduk atau berwajah mengerikan) untuk menimbulkan rasa takut.
Dalam Islam, setan (dari golongan jin atau iblis) tidak selalu tampil dengan wujud fisik, melainkan lebih sering bekerja melalui bisikan halus (waswasah) yang sulit dikenali.
Tugas utama setan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an (Surah Al-Hijr: 39-40) adalah menggoda manusia untuk menyimpang dari jalan Allah.
Iblis bersumpah akan menyesatkan manusia dengan menghiasi perbuatan buruk agar tampak menarik, seperti mendorong keserakahan, hawa nafsu, atau kemarahan.
Contoh godaan setan termasuk mendorong seseorang untuk berbohong, iri hati, atau melalaikan ibadah.
Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa setan mengalir dalam diri manusia seperti darah, menunjukkan betapa dekat dan terus-menerus usaha mereka menggoda (HR. Bukhari dan Muslim).
- Waswasah (Bisikan Jahat): Setan sering membisikkan pikiran negatif, seperti keraguan terhadap keimanan, dorongan untuk berbuat dosa, atau memperbesar kesalahan kecil agar manusia merasa tidak layak mendapat ampunan.
- Menghias Keburukan: Setan membuat perbuatan dosa terlihat menyenangkan, seperti menggoda seseorang untuk menipu demi keuntungan duniawi.
- Menimbulkan Kelalaian: Setan berusaha membuat manusia lupa kepada Allah, misalnya dengan menyibukkan mereka dengan urusan duniawi sehingga melalaikan shalat atau kebaikan lainnya.
Tujuan utama setan adalah menjauhkan manusia dari rahmat Allah, membuat mereka lupa tujuan hidup, dan akhirnya terjerumus ke dalam kesesatan.
Dalam Surah Sad: 82-83, Iblis menyatakan akan menggoda semua manusia kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas.
Setan dalam Islam memang nyata dan aktif menggoda, tetapi kekuatannya terbatas dan tidak mampu mengalahkan manusia yang kuat imannya.
Dengan menjaga hubungan dengan Allah dan waspada terhadap bisikan jahat, manusia bisa terhindar dari pengaruh setan.
5 Golongan Manusia yang Ditakuti Setan
Dalam tradisi dan literatur keagamaan, terutama dalam konteks Islam, ada beberapa golongan manusia yang diyakini ditakuti oleh setan karena keimanan, ketakwaan, dan kebiasaan mereka yang menjaga hubungan erat dengan Allah.
Berikut adalah lima golongan manusia yang sering disebut ditakuti setan, berdasarkan ajaran Islam:
1. Orang yang selalu berzikir kepada Allah
Orang yang senantiasa mengingat Allah dengan berzikir, seperti membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, dan tahlil, memiliki hati yang terlindungi.
Setan sulit mendekati mereka karena zikir menciptakan benteng spiritual. Dalam Al-Qur'an (Surah Al-A'raf: 201), disebutkan bahwa orang yang bertakwa akan terhindar dari godaan setan saat mengingat Allah.
2. Orang yang ikhlas dalam ibadah
Mereka yang beribadah hanya untuk Allah tanpa mengharapkan pujian atau imbalan duniawi membuat setan frustrasi. Keikhlasan menutup celah bagi setan untuk menyesatkan, seperti dijelaskan dalam hadis bahwa setan berkata, "Aku hancur karena orang yang ikhlas."
3. Orang yang rajin shalat malam (tahajud)
Salat tahajud dilakukan di waktu malam ketika kebanyakan orang terlelap, menunjukkan kedekatan khusus dengan Allah. Orang yang konsisten menjalankan tahajud memiliki aura spiritual yang kuat, membuat setan enggan mendekat.
4. Orang yang selalu menjaga wudhu
Mereka yang selalu dalam keadaan suci dengan menjaga wudhu diyakini dilindungi dari gangguan setan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa wudhu adalah senjata seorang mukmin, dan setan tidak suka mendekati orang yang suci.
5. Orang yang gemar bersedekah dengan tulus
Orang yang bersedekah dengan hati tulus, terutama secara sembunyi-sembunyi, membuat setan kesal karena perbuatan ini mencerminkan keimanan dan kebaikan yang bertentangan dengan sifat setan yang kikir dan menyesatkan.
Penjelasan ini bersumber dari ajaran Islam, termasuk Al-Qur'an dan hadis, serta pandangan ulama tentang sifat-sifat yang membuat manusia kuat melawan godaan setan. Jika Anda ingin penjelasan lebih mendalam atau dari perspektif lain, silakan beri tahu!