Mardani Ali Sera 'Warning' Presiden Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza: Lebih Baik Bangun RS di Sana

Sabtu, 12 April 2025 | 10:25 WIB
Mardani Ali Sera 'Warning' Presiden Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza: Lebih Baik Bangun RS di Sana
Ketua BKSAP Mardani Ali Sera. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Kerjasama Antar Perlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera mengingatkan Presiden RI Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam rencana mengevakuasi warga Gaza yang menjadi korban perang ke Indonesia.

Apalagi keinginan tersebut tak berselang lama dengan ide Pemerintah AS untuk merelokasi Warga Gaza ke luar wilayah tersebut secara permanen.

"Yang pertama relokasi tolak, evakuasi hati-hati. Karena ini barengan nih dengan ide Donald Trump yang ingin relokasi, jadi Pak Prabowo harus berhati-hati," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

Ia mengatakan, melakukan evakuasi untuk membantu warga Palestina sangat bagus, akan tetapi akan lebih baik bisa membantu dengan hadir langsung.

"Akan sangat baik kalau kita justru mengusahakan dapat hadir di Gaza atau di Palestina, di Tepi Barat, untuk membantu di sana ya. Karena jarak dari Palestina ke kita juga tidak mudah," katanya.

Mardani mengemukakan, salah satunya dengan melakukan pendirian rumah sakit di Palestina atau di perbatasannya. 

Ia mencontohkan dengan membuat rumah sakit lapangan atau terapung yang bisa dibuat di Palestina atau di kawasan perbatasan dengan Yordania dan Mesir maka akan lebih mudah.

"Itu menunjukkan kehadiran kita," sambungnya.

Ia mengatakan, sebenarnya ide untuk melakukan evakuasi sangat bagus. Akan tetapi hal itu jangan sampai dianggap sebagai upaya relokasi.

Baca Juga: Legislator PDIP 'Warning' Prabowo soal Evakuasi Warga Gaza, Singgung Negosiasi Turun Tarif Trump

"Jadi buat saya evakuasi boleh tetapi jangan sampai terkesan relokasi karena itu berbahaya. Dan itu perlu hati-hati," katanya.

Sebelumnya, Prabowo mulai melakukan lawatan ke sejumlah negara, terutama di kawasan Timur Tengah. Keberangkatan Prabowo pertama menuju Abu Dhabi, Uni Arab Emirat pada Rabu (8/4/2025) dini hari.

Pantauan Suara.com di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, pesawat kepresidenan bernomor PK-GRD yang ditumpangi Prabowo lepas landas sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Sebelum lepas landas, kepala negara melakukan konferensi pers atau penyampaikan keterangan terkait kunjungannya ke luar negeri. Ia berujar keberangkatannya ke luar negeri akan didampingi delegasi terbatas. Adapun sebagian menteri sudah berangkat lebih dulu ke sejumlah negara tujuan.

Pertama, Prabowo akan melawat ke Abu Dhabi dalam rangka bertemu Presiden UAE, Yang Mulia Mohamed bin Zayed.

"Untuk melakukan konsultasi tukar-menukar pikiran tentang perkembangan geopoltik dan geoekonomi dunia sekarang-sekarang," kata Prabowo.

Selesai dari Abu Dhabi, Prabowo akan berkunjung ke Turkiye. Kota pertama yang dikunjungi ialah Ankara.

Kunjungan Balasan ke Turkiye

Prabowo mengatakan kunjungannya ke Nakara dalam rangka kunjungan kenegaraan sebagai balasan atas kunjungan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia, beberapa waktu lalu.

"Beliau undang saya ke situ juga untuk menghadiri Forum Diplomatik di Kota Antalya. Di situ saya akan lakukan konsultasi dengan beliau tentang beberapa hal geopolitik dan geoekonomi, kerja sama industri perdagangan, dan pendidikan, kebudayaan. Kita punya hubungan yang cukup luas dan komprehensif dengan Turkiye," kata Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto saat berpidato di Ruang Plenary, Gedung Parlemen Turkiye, Ankara, Kamis, 10 April 2025. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden RI Prabowo Subianto saat berpidato di Ruang Plenary, Gedung Parlemen Turkiye, Ankara, Kamis, 10 April 2025. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Usai dari Turkiye, Prabowo melanjutkan kunjungan ke Kairo, Mesir pada 12 April 2025. Prabowo berujar kedatangannya ke Kairo untuk berkonsultasi langsung dengan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi.

"Kemudian dari Kairo saya akan terbang ke Doha, Qatar melaksanakan kunjungan kenegaraan dan untuk menyelesaikan kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tandatangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup straegis bagi kedua negara," kata Prabowo.

Terakhir, Prabowo akan berkunjunga ke Yordania. Ia menegaskan kunjungannya ke Yordania juga dalam rangka kunjungan kenegaraan sekaligus untuk melakukan konsultasi dengan Raja Abdullah II.

Prabowo mengatakan banyak permintaan terhadap Indonesia agar Indonesia bisa lebih aktif lagi berperan mendukung serta mencari penyelesaian atas konflik khususnya di Gaza, Palestina dan umumnya di kawasan Timur Tengah.

Prabowo mengatakan walaupun Indonesia berada jauh dari kawasan Timur Tengah, tetapi ada sejumlah alasan mengapa banyak yang meminta Indonesia berperan lebih aktif.

Pertama, melihat jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas umat Islam. Terlebih Indonesia menjadi megara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Kedua, posisi Indonesia yang nonblok.

Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menerima warga Gaza yang menjadi korban luka atas konflik yang terjadi di wilayah tersebut.

Nantinya, Prabowo akan mendelegasikan Menteri Luar Negeri Sugiono untuk mendiskusikan kesiapan Indonesia tersebut dengan pemerintah Palestina dan pihak lain di kawasan tentang teknis pelaksanaan evakuasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI