Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba

Jum'at, 11 April 2025 | 21:54 WIB
Pramono Minta Puskesmas di Jakarta Bisa Jadi Tempat Rehabilitasi Pengguna Narkoba
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana menambah fasilitas untuk rehabilitasi pengguna narkoba.

Salah satu caranya adalah dengan menyertakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan rehabilitasi.

Hal ini disampaikan Pramono usai menerima kunjungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/4/2025). Pramono membahas kerja sama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah DKI Jakarta.

“Kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap segala upaya yang dilakukan oleh BNN, baik pusat maupun daerah Jakarta. Beberapa hal yang menjadi topik pembahasan antara lain upaya preventif dan penanganan lanjutan bagi korban narkoba,” ujar Pramono.

Pramono bilang dalam mengantisipasi dan menangani kasus narkoba, sinergi antara lembaga sosial masyarakat, para pemangku kepentingan, serta pelibatan generasi muda penting untuk dilakukan.

Penyediaan Puskesmas sebagai salah satu fasilitas adalah salah satu bentuknya, khususnya untuk kalangan tidak mampu.

“Kami akan memanfaatkan Puskesmas untuk membantu proses rehabilitasi, khususnya rawat jalan. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan BNN pusat dan daerah,” ucapnya.

Lebih lanju, Pramono juga menekankan pentingnya tindakan preventif melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, ia mendukung langkah BNN dalam melakukan deteksi dini terhadap wilayah-wilayah rawan narkoba di Jakarta.

“Penegakan hukum juga sangat penting. Saya telah menyampaikan kepada Kepala BNN dan jajarannya bahwa apabila diperlukan tindakan hukum di Jakarta, kami akan memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaannya,” tegas Gubernur Pramono.

Baca Juga: Pramono Anung Turun Tangan! Persija Dapat Keringanan Pajak dan Janji Carikan Sponsor!

Sementara itu, Kepala BNN Republik Indonesia, Marthinus Hukom, menyebutkan, terdapat tiga wilayah di Jakarta yang menjadi fokus penanganan narkoba, yaitu Kelurahan Bahari, Kampung Kiapang (Boncos), dan Kompleks Permata (Kampung Ambon). Ia menyatakan, perlu ada pemisahan antara masyarakat dan para bandar guna menghindari hubungan ketergantungan.

“Karena tentu saja, dalam peredaran narkoba ada unsur ekonomi yang membuat masyarakat dan para bandar saling bergantung. Maka dari itu, kita pisahkan terlebih dahulu, lalu para korban kita rehabilitasi, dan pengedarnya kita tangkap,” jelasnya.

Marthinus menambahkan, para pengguna narkoba harus dipandang sebagai korban, sehingga diperlukan pendekatan preventif, kuratif, dan deteksi dini.

“Oleh karena itu, kita akan memperkuat pendekatan intelijen yang melampaui penegakan hukum. Penegakan hukum tetap akan kita jalankan untuk menangkap para bandar dan memisahkan mereka dari para pengguna,” pungkasnya.

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (tengah) menyapa ASN saat hari pertama kerja usai cuti bersama libur lebaran, Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (tengah) menyapa ASN saat hari pertama kerja usai cuti bersama libur lebaran, Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut akan merevitalisasi semua gedung puskesmas di Jakarta agar dapat melayani masyarakat lebih optimal.

"Revitalisasi sudah mendesak mengingat ada puskesmas yang dibangun sejak tahun 1990-an," kata dia di Jakarta, Senin (24/3/2025) seperti dimuat ANTARA.

Rano mencontohkan puskesmas pembantu di wilayah Kamal, Jakarta, yang sudah masuk di dalam daftar fasilitas kesehatan yang harus direvitalisasi. Hal ini mengingat lokasi dari puskesmas yang berada di tengah pasar.

"Dulu itu puskesmas pembantu, tapi karena sekarang populasi masyarakat bertambah, maka harus segera direvitalisasi," jelas Rano.

Adapun revitalisasi puskesmas, kata dia, merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada kesehatan warganya. Wagub mengatakan salah satu puskesmas yang bisa menjadi standar baik gedung maupun tenaga medis yakni Puskesmas Pancoran di Jakarta Selatan.

Puskesmas tersebut berada di atas lahan seluas 849 m2 dan bangunannya terdiri dari lima lantai. Pembangunan gedung puskesmas dimulai pada Mei 2024 dan rampung pada Desember 2024, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI