Hitam melambangkan tanah, sementara putih adalah warna yang melambangkan air. Pilihan warna putih itu sebagai komitmen dirinya terhadap air.
Bentuk komitmen terhadap air ini menurutnya air menjadi masalah pokok yang kini tengah dihadapi di beberapa daerah.
Bahkan, kini menurut Kang Dedi air sudah menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Semua ini diakibatkan karena ulah manusia itu sendiri.
“Air kini sudah menjadi problem, akibat penggundulan hutan, akibat penambangan liar, akibat sungai-sungai yang banyak disempitkan dengan cara diurug, sehingga perlu revolusi putih,” terangnya.
Dengan pakaian bernuansa warna putih ini menurut Kang Dedi sebagai pengingat tentang pentingnya air dan begitu dahsyatnya bencana akibat air.
Unsur Pakaian Hitam Di Mata Dedi Mulyadi
Sebelum menjadi seorang Gubernur, Dedi Mulyadi sempat menjabat sebagai Bupati Purwakarta periode 2013 – 2018.
Di masa itulah Dedi Mulyadi mengenakan pakaian bernuansa warna hitam.
Secara refleks Dedi Mulyadi mengakui jika dirinya saat itu kerap terjun langsung ke sawah-sawah melihat petani, sehingga menurutnya warna pakaian yang cocok adalah hitam.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
Namun, makna lain dari warna dasar hitam dan putih yang dipilih itu diambil dari tokoh pewayangan.