Dirut Jakpro Berkelit Saat Ditanya Alasan Belum Izinkan Warga Tempati KSB, Pramono Mau Cek Sendiri

Jum'at, 11 April 2025 | 00:26 WIB
Dirut Jakpro Berkelit Saat Ditanya Alasan Belum Izinkan Warga Tempati KSB, Pramono Mau Cek Sendiri
Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, buka suara soal alasan belum mengizinkan warga eks Kampung Bayam untuk menempati Kampung Susun Bayam (KSB).

Iwan menyebut hal ini terjadi karena masih adanya urusan administrasi.

Hal ini disampaikannya saat mendampingi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kunjungan ke Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur pada Kamis (10/4/2025). Iwan menyebut pihaknya sudah rutin menemui warga Kampung Bayam yang tinggal di Hunian Sementara (Huntara) untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Semuanya sudah berproses. Bahkan kemarin kita sudah ketemu setiap hari. Bahkan pengumpulan data sudah mulai," ujar Iwan.

Iwan menjelaskan, pendataan yang dibutuhkan berkaitan dengan persiapan warga eks Kampung Bayam bekerja di JIS. Pihaknya perlu menginventarisir kemampuan tiap orang untuk penempatan pekerjaan.

"Kemudian trainingnya sudah kita persiapkan di Wali Kota Utara nantinya.
Jadi semuanya sudah berjalan sesuai dengan ini. Bisa dilihat di lapangan itu sudah berjalan," ucapnya.

Ia pun membantah proses penghunian di KSB berlangsung terlalu lama. Iwan meyakini pihaknya masih menepati perjanjian yang dibuat dalam Momerandum of Understanding (MoU).

"Jadi tidak ada yang membuat lama. Semuanya kan bergantung seperti data apa yang mereka bisa, yang sesuai dengan kesepakatan MoU," ucap Iwan.

"Mereka juga yang menganjurkan data-data apa dan itu kita tunggu terus mereka memasukkan," lanjutnya menambahkan.

Baca Juga: Nasib Eks Kampung Bayam, Pramono-Rano Bentuk Tim Khusus, Ada Harapan Baru?

Pramono yang mendengar langsung alasan Iwan itu langsung menyatakan akan mengecek sendiri persoalan di KSB ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI