Pengakuan tentang shalat membuka sisi humanis seorang seniman besar yang terus mencari makna.
Titik balik itu hadir lewat sebuah penolakan dan dorongan seperti keengganannya menginjakkan kaki di Madinah karena merasa belum pantas, namun malah memicu hadirnya sebuah video tata cara shalat dari sang sahabat.
Momen itu lah yang membuat hati seorang Titiek Puspa tersentuh, membimbingnya pada pembelajaran khusyuk hingga akhirnya mampu menunaikan ibadah dengan benar, sebuah pengalaman batin.

Apakah Titiek Puspa Keturunan Cina?
Titiek Puspa kerap kali diwarna oleh berbagai spekulasi mengenai asal-usulnya, termasuk kabar yang menyebut dirinya memiliki keturunan Cina.
Berdasarkan informasi yang tersedia dari berbagai sumber terpercaya, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa perempuan kelahiran Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan pada 1 November 1937 bergaris keturunan Cina.
Justru, jejak darah Jawa mengalir kuat dalam dirinya.
Lahir dengan nama asli Sudarwati, Titiek Puspa merupakan buah cinta pasangan Tugeno Puspowidjojo, seorang mantri asal Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, dan Siti Mariam, perempuan asli Trenggalek, Jawa Timur.
Nama belakang ayahnya, "Puspowidjojo," bahkan menjadi inspirasi dalam pembentukan nama panggungnya yang kini begitu melegenda yakni Puspa.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR Dasco: Titiek Puspa Banyak Menyumbang untuk Kemajuan Kesenian Bangsa
Puspa yang dalam bahasa Jawa berarti bunga, simbol keindahan dan kelembutan. Kentalnya identitas Jawa tidak hanya tercermin dari silsilah keluarganya, tetapi juga terlihat dalam karakter, lirik lagu, serta sikap hidupnya yang membumi dan bersahaja.