Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan sepakat menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar di Kota Bandung.
Kang Dedi Mulyadi menertibkan PKL yang berjualan di sepanjang trotoar Pasteur, pada Selasa (8/4/25) siang.
Dalam momen menertibkan para PKL tersebut, Kang Dedi Mulyadi justru menjadi sorotan.
Pasalnya, cara menertibkan sama sekali tidak menggunakan kekerasan dan semacamnya.
Bahkan, pedagang yang ditertibkan tersebut langsung dengan lapang dada dan bersedia menurut untuk tidak berjualan lagi di lokasi itu.
Dalam video yang diposting Kang Dedi di kanal youtube-nya, ia secara terang-terangan mengobrol dengan ibu-ibu pedagang nasi bungkus.
Posisi lapak ibu ini berada di atas trotoar dan dekat dengan pohon besar di pinggir jalan.
Awal membuka pembicaraan dengan ibu penjual nasi dan kopi ini, Kang Dedi terlebih dahulu menanyakan alamat rumahnya.
“Ibu, ibu orang mana?, sehari dapat berapa?,” tanya Kang Dedi.
Baca Juga: Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
“Babakan jeruk pak, sehari dapat 700 ribu biasanya, tapi untungnya 100 ribu pak,” jawab pedagang.
Setelah membuka pembicaraan dengan menanyakan alamat hingga pendapatannya setiap hari, Kang Dedi sontak menyarankan agar si ibu berhenti berjualan selama satu bulan.
“Ibu, saya mau bersihkan ini, mau saya rapikan, jadi ini saya beli semuanya. Ibu mau gak diliburkan satu bulan? Tapi saya kasih 4 juta,” ujar Kang Dedi.
“Satu bulan liburnya?,” sahut pedagang.
“Iya satu bulan, saya kasih 4 juta sekarang. Mulai sekarang liburnya, ini saya beli, 700 ribu saya beli. Jadi saya kasih ke ibu 4,7 juta,” jawab Kang Dedi.
Tanpa menolak, Ibu pedagang kaki lima ini sontak menerima tawaran libur sebulan dari Kang Dedi.
Cara Kang Dedi menertibkan PKL di trotoar ini tidaklah menggunakan kekerasan. Dirinya justru sepakat dengan memberikan solusi, mengganti pendapatan PKL tersebut selama satu bulan.
“Mau kan? Nanti ini mau saya rapikan, mau ditata, nanti kalau pedagang gimana menempatkannya mau saya pikirkan dulu supaya rapi, gak berseliweran di pohon tuh,” ujar Kang Dedi.
“Tidak rugi kan? Pasti menang duit ibu mah, beres kan. Jadi hari ini, ibu bisa dagang di rumah sebenarnya,” sambung Kang Dedi.
“Iya pak, terima kasih,” seru si pedagang.
Bahkan, tanpa memasang wajah sedih dan memelas. Si ibu pedagang ini justru mengaku bahagia setelah diusir oleh Kang Dedi.
“Bahagia tidak ibu hari ini?,” tanya Kang Dedi.
“Oh bahagia sekali..,” jawab si ibu.
Tidak hanya memberi solusi pada si ibu yang tidak bisa lagi berjualan di trotoar tersebut. Kang Dedi juga menawarkan pekerjaan pada suami si ibu.
Sang suami yang harus berhenti bekerja sejak wabah Corona menyebar itu oleh Kang Dedi ditawari menjadi tukang sapunya dengan gaji Rp 4 juta setiap bulan.
Wajah sumringah semakin terpancar dari ekspresi si ibu, Pasalnya urusan keuangan rumah tangganya secara spontan dibantu oleh Pak Gubernur.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga bikin gebrakan yang bikin warga senang.
Mulai 9 April hingga 30 Juni 2025, seluruh warga maupun perusahaan yang memiliki kendaraan dari luar daerah dan ingin memutasi ke Jawa Barat diberikan pembebasan pajak kendaraan dan biaya balik nama.
“Kita bebaskan pajaknya untuk kendaraan luar daerah yang dimutasi ke Jawa Barat. Berlaku untuk kendaraan pribadi, milik perusahaan, hingga instansi pemerintah.
Jangan disia-siakan,” kata Dedi dalam video resminya yang diunggah di Instagram @dedimulyadi71 pada Selasa (8/4/2025).
Kontributor : Kanita