Halal Bihalal di Teuku Umar: Sinyal Megawati dan Prabowo Buka Poros Baru?

Kamis, 10 April 2025 | 10:07 WIB
Halal Bihalal di Teuku Umar: Sinyal Megawati dan Prabowo Buka Poros Baru?
Foto Megawati dan Prabowo. (x/Dennysiregara7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari lembaga kajian GREAT Institute, Khalid Zabidi menyoroti soal pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Keduanya akhirnya bertemu pada momen Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah setelah lama direncanakan. 

Khalid mengatakan, pertemuan ini merupakan babak baru hubungan antara pemerintah dengan PDI-Perjuangan. Sebab, kedua kubu belakangan ini kerap berada di posisi berseberangan.

Mulai dari saat perselisihan PDIP dengan Presiden ketujuh RI Joko Widodo, dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres), hingga pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

"Pertemuan antara Presiden RI kedelapan Prabowo Subianto dan Presiden RI kelima Megawati Sukarnoputri menandakan babak baru hubungan politik Megawati Sukarnoputri Ketua Umum PDIP dan pemerintah," ujar Khalid kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Presiden RI Prabowo Subianto saat menemui Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(Foto dok. ist)
Presiden RI Prabowo Subianto saat menemui Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.(Foto dok. ist)

Ia juga menyoroti sikap Prabowo yang tetap berbesar hati menyambangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat meski sudah menjadi kepala negara.

"Di sini tampak kebesaran hati Prabowo yang saat ini sudah berstatus kepala negara bertamu datang ke kediaman Megawati Sukarnoputri di Teuku Umar, demi berpolitik yang mengedepankan kepentingan nasional penuh dengan jiwa kenegarawanan," kata Khalid.

Kemudian, ia juga menyoroti peran Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang intens melakukan komunikasi politik di antara kedua belah pihak.

Dasco disebutnya memang sudah berpengalaman membangun rekonsiliasi politik nasional saat bangsa menghadapi suasana keterbelahan selepas Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo Subianto bergabung masuk ke dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo dan Mar'uf Amin.

"Ini jadi kali kedua, Sufmi Dasco melakukan langkah membangun rekonsiliasi politik setelah saat usai Pilpres 2019 di mana Prabowo masuk ke dalam pemerintahan Jokowi sebagai menhan" terang Khalid.

Baca Juga: MUI Minta Prabowo Belajar Lagi Sejarah Zionis Israel: Jangan Tertipu Mulut Manis Mereka!

Sementara, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pancasila, Sudarto menyebut pertemuan itu penting bagi kedua belah pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI