Kim Yo-jong dikenal vokal dalam merespons tekanan internasional terhadap Korut.
Ia kerap mengeluarkan pernyataan keras terhadap Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, terutama dalam isu denuklirisasi, sanksi internasional, dan latihan militer gabungan di kawasan Semenanjung Korea.
Dalam pernyataan terbaru (April 2025), ia dengan tegas menyatakan bahwa Korea Utara tidak akan pernah menyerahkan senjata nuklirnya, karena dianggap sebagai "komponen pertahanan nasional yang permanen".
Kim menyebut upaya denuklirisasi yang digagas AS dan sekutunya sebagai "tindakan bermusuhan" dan bentuk penolakan atas kedaulatan negaranya.
Fakta Menarik
Dia diyakini sebagai penulis pidato Kim Jong-un dan pengarah strategis untuk momen-momen penting.
Beberapa pengamat menyebutnya sebagai calon penerus kekuasaan jika terjadi sesuatu terhadap Kim Jong-un.
Meskipun perannya penting, ia kerap tampil dengan gaya sederhana dan minim publikasi pribadi.
Kontributor : Maliana
Baca Juga: Bertemu di Teuku Umar, Megawati Banyak Kasih Saran ke Prabowo Termasuk soal Tarif Donald Trump