Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo

Rabu, 09 April 2025 | 19:44 WIB
Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini telah menembus angka Rp 17.000 per USD. Ia pun mendorong dilakukannya langkah-langkah mitigasi untuk mengantisipasi dampak pelemahan rupiah terhadap kehidupan rakyat.

Menurutnya, otoritas moneter dan pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis dan konkret dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Sehingga dapat menjaga perekonomian yang tetap kondusif dan APBN terjaga dalam kondisi yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

"Kondisi perekonomian yang kondusif akan memberikan ruang bagi peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Puan kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).

Ia juga ingin memastikan bahwa DPR, melalui fungsi konstitusionalnya, akan terus bergotong royong bersama pemerintah, dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional serta meningkatkan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

"Kami di DPR RI siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Namun yang lebih penting, kita harus memastikan bahwa rakyat kecil tidak menjadi korban dari ketidakpastian global," ujarnya.

Selain itu, Puan juga menyoroti anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih dari 9 persen pada awal perdagangan per Selasa, (8/4/2025). Menurutnya, penurunan IHSG ini tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele.

"Atas situasi ini, kami mendorong pemerintah serta otoritas pasar modal untuk melakukan mitigasi sehingga dapat menjaga perkonomian nasional yang tetap kondusif, khususnya bagi investor untuk berinvestasi, di tengah ketidakpastian ekonomi global,” katanya.

Menurutnya, kestabilan ekonomi harus menjamin kepastian hidup rakyat kecil dan menempatkannya sebagai prioritas Utama.

Baca Juga: Meski Sempat Menghijau, IHSG Berakhir Memerah pada Penutupan Rabu

"Karena kestabilan ekonomi bukan hanya tentang angka-angka di pasar saham, melainkan juga tentang kepastian hidup bagi jutaan rakyat kecil. Setiap kebijakan yang diambil pemerintah dalam merespons kondisi ini, harus menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama," katanya.

Sementara itu, pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/4/2025) sempat mendekati level Rp17.000 per US$. Namun, akhirnya ditutup stagnan setelah Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi.

Pada awal perdagangan, rupiah langsung anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah 0,24 persen dan sempat menyentuh titik terburuknya pada level Rp16.970 per US$ atau ambles 0,65% mendekati jam makan siang.

Namun rupiah ditutup pada level Rp16.860 per US$ atau sama seperti pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (8/4/2025).

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah berada di zona merah pada penutupan perdagangan, Rabu (9/4/2025). Mengutip data RTI Business, pada penutupan IHSG ambrol 0,47 persen atau 28,15 menjadi ke level 5.967.

Pada waktu itu, sebanyak 18,54 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp11,90 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,04 juta ribu kali.

Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 298 saham bergerak naik, sedangkan 307 saham mengalami penurunan, dan 188 saham tidak mengalami pergerakan.

Sesuai Proyeksi

Pelemahan IHSG ini sesuai dengan proyeksi para analis. Sebelumnya, Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy mengatakan, salah satu pemicunya adalah kondisi IHSG yang relatif kuat di Selasa (8/4/2025) dengan bertahan di atas critical support level 5950.

Pasalnya belum ada perkembangan signifikan mengenai isu tarif di Indonesia. Pemerintah telah mempersiapkan delegasi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan AS dan membawa sejumlah penawaran.

Akan tetapi, hingga menjelang batas waktu implementasi, belum ada tanggapan dari Pemerintah AS. Dengan demikian, tarif akan tetap diberlakukan sesuai dengan pengumuman tanggal 2 April 2025 lalu

"IHSG masih rawan pelemahan lanjutan ke kisaran 5700-5800 di Rabu (9/4/2025)," ujar Valdy dalam risetnya yang dikutip Rabu (9/4/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI