suara hijau

52 Kasus Serangan Buaya, 9 Nyawa Melayang: Apa yang Terjadi di Kotawaringin Timur?

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 09 April 2025 | 16:58 WIB
52 Kasus Serangan Buaya, 9 Nyawa Melayang: Apa yang Terjadi di Kotawaringin Timur?
Ilustrasi ChatGPT buaya naik ke tepi sungai [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Imbauan ini pihaknya sampaikan terlebih pasca kasus serangan buaya yang menelan korban jiwa di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut baru-baru ini.

Tepatnya, Jumat (4/4), seorang pria bernama Kurnasi menjadi korban serangan buaya saat mandi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mentaya.

Jasadnya baru ditemukan pada Sabtu (5/4) siang oleh tim SAR gabungan setelah pencarian yang cukup panjang.

Irawati pun berharap kejadian ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih waspada ketika beraktivitas di DAS Mentaya maupun sungai lainnya.

Apalagi, keterangan warga Pulau Hanaut memang sering terlihat kemunculan buaya di wilayah itu.

Di samping itu, informasi BKSDA setempat pada pergantian musim seperti sekarang identik dengan masa kawin dan bertelur buaya, pada periode tersebut buaya cenderung lebih ganas.

“Makanya kemarin, saya minta warga tidak turun ke sungai dulu. Untuk mandi atau mencuci sebaiknya menggunakan timba dulu dan kalaupun harus turun ke sungai agar hati-hati, lihat kondisi sekitar terlebih dahulu,” tuturnya.

Dia menyampaikan, buaya sama dengan binatang buas pada umumnya yang mengandalkan insting untuk memburu mangsa.

Tanpa membedakan targetnya merupakan manusia maupun hewan, selama dianggap menjadi mangsa maka akan tetap diserang.

Baca Juga: Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan

“Karena namanya itu binatang, apalagi tergolong binatang buas maka harus hati-hati,” kata Irawati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI