Sebelumnya diberitakan, terkait perekrutan guru, syarat yang ditetapkan masih sama. Gus Ipul menekankan bahwa tenaga pengajar di Sekolah Rakyat harus yang sudah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Nantinya pemerintah juga akan mengutamakan guru-guru PPG yang tinggal di dekat lokasi Sekolah Rakyat.
"Jadi yang diutamakan yang di sekitar sekolah. Kemarin kita baru simulasi-simulasi, kemungkinan dari 53 sekolah itu kita mungkin memenuhkan lebih dari 1000 guru. Belum lagi yang nanti menjadi kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan lain sebagainya," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa format guru yang disiapkan ada dua jenis. Yakni, sekolah formal dengan kurikulum yang disusun Kementerian Dikdasmen. Kemudian ada pula sekolah pendidikan, namun belum dijabarkan lebih detail oleh Gus Ipul.
Itu sebabnya, murid Sekolah Rakyat akan menjalani masa pendidikan 24 jam sehari atau dengan sistem asrama.
Total keseluruhan unit Sekolah Rakyat sebenarnya telah disiapkan lebih dari 300 area tersebar di berbagai provinsi. Menurut Gus Ipul, makin banyak Kabupaten/Kota yang mengajukan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat, baik itu berupa tanah di atas 5 hektare maupun gedung-gedung yang perlu direvitalisasi.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar mengatakan, guru yang bakal mengajar di Sekolah Rakyat berstatus ASN.
“Ya, gurunya ASN, atau setidaknya PPPK,” kata Muhaimin, di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).
Pada tahun ajaran saat ini, ada sekitar 52 Sekolah Rakyat yang telah memulai kegiatan belajar-mengajar.
Baca Juga: Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
“Sekolah rakyat sedang pematangan, insyaallah yang sudah hampir start tahun ajaran ini 52 sekolah,” ungkapnya.