Israel Pertimbangkan Buka Akses Bantuan ke Gaza Guna Hindari Tuntutan Hukum

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 21:25 WIB
Israel Pertimbangkan Buka Akses Bantuan ke Gaza Guna Hindari Tuntutan Hukum
Seorang anak duduk termenung diantara puing-puing bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah mendapat tekanan serta meningkatnya kekhawatiran akan potensi tuntutan hukum di forum global, militer Israel akhirnya dilaporkan mulai mempertimbangkan kembali untuk membuka jalur distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Langkah ini menyusul blokade ketat selama lebih dari seminggu yang menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut mencapai titik nadir.

Melansir ANTARA, Harian Yedioth Ahronoth dalam laporan terbarunya pada Senin mengungkapkan bahwa Israel kemungkinan besar akan mulai mengizinkan pengiriman kembali bantuan dalam beberapa minggu ke depan, bahkan dalam situasi tertentu bisa lebih cepat.

Keputusan ini diyakini tidak hanya dilandasi oleh tekanan moral dan politik dari komunitas internasional, tetapi juga oleh kekhawatiran akan implikasi hukum yang bisa menyeret para pejabat tinggi Israel ke hadapan pengadilan internasional.

Dengan semakin memburuknya kondisi di Gaza mulai dari kelangkaan pangan, air bersih, obat-obatan, hingga listrik serta penundaan lebih lanjut dalam pengiriman bantuan bisa dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis.

Wacana pembukaan kembali akses bantuan ini pun disambut dengan harapan oleh berbagai organisasi kemanusiaan dunia, meskipun mereka masih menaruh curiga terhadap kepastian implementasinya di lapangan.

Bagi warga Gaza yang selama ini terjebak dalam situasi nyaris tanpa jalan keluar, kabar ini menjadi setitik harapan di tengah gelapnya konflik yang belum juga menunjukkan tanda-tanda usai.

Menurut surat kabar tersebut, komandan militer dan anggota parlemen Israel membahas kebutuhan mendesak untuk melanjutkan pasokan makanan ke Gaza

"untuk menghindari pelanggaran hukum internasional yang dapat melibatkan tokoh militer dan politik terkemuka, khususnya mereka yang berada di Komando Selatan IDF (tentara),"

Baca Juga: Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina

Harian tersebut mengatakan militer berencana untuk meluncurkan program percontohan, kemungkinan besar di Rafah, Gaza selatan, dalam beberapa bulan mendatang, berkoordinasi dengan organisasi bantuan internasional, tetapi tanpa peran apa pun bagi kelompok Palestina Hamas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI