Suara.com - Seorang jurnalis Palestina, Ahmed Mansour, tewas setelah mengalami luka bakar parah dalam serangan udara Israel yang menghantam tenda media di dekat Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (7/4/2025).
Peristiwa memilukan ini menambah jumlah korban jiwa dalam serangan tersebut menjadi sedikitnya tiga orang, menurut laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat Mansour, reporter dari kantor berita Palestine Today terbakar hidup-hidup saat warga sipil dan tim penyelamat berusaha menyelamatkannya.

Momen tragis itu menjadi potret nyata risiko ekstrem yang dihadapi para jurnalis dalam meliput konflik di Jalur Gaza.
Ahmed Mansour menjadi jurnalis ke-211 yang terbunuh sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023, menurut data terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza.
Kantor Media Pemerintah Gaza dalam pernyataannya mengecam keras serangan tersebut dan menyerukan solidaritas global untuk para jurnalis Palestina.
“Kami menyerukan kepada Federasi Jurnalis Internasional, Federasi Jurnalis Arab, dan semua lembaga jurnalistik di seluruh dunia untuk mengutuk kejahatan sistematis terhadap jurnalis Palestina dan pekerja media di Jalur Gaza,” demikian bunyi pernyataan resmi mereka.
Serangan terhadap wartawan dan fasilitas media di Gaza menimbulkan kekhawatiran serius mengenai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa yang melindungi pekerja sipil selama konflik bersenjata.
Meski berbagai organisasi HAM dan jurnalis internasional telah mengecam keras kekerasan terhadap jurnalis, hingga kini belum ada tanda-tanda meredanya serangan.
Baca Juga: 2 Karyawan Microsoft Dipecat karena Protes Kerja Sama AI dengan Militer Israel
Sementara itu, Perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menciptakan sejarah kelam dalam dunia jurnalisme.