Sebut Gangguan Layanan Bukan karena Serangan Siber, Dirut Bank DKI Bicara soal Dana Nasabah

Selasa, 08 April 2025 | 16:34 WIB
Sebut Gangguan Layanan Bukan karena Serangan Siber, Dirut Bank DKI Bicara soal Dana Nasabah
Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, angkat bicara soal gangguan layanan perbankan sepekan terakhir sejak 31 Maret 2025 lalu. Agus membantah hal itu terjadi karena adanya serangan siber atau peretasan.

Menurut Agus, Bank DKI sedang melakukan pemeliharaan sistem yang mengharuskan peniadaan fitur transaksi antarbank dan transaksi menggunakan QRIS. Ia juga memastikan tak ada kebobolan data yang mengancam dana nasabah.

"Setelah kita teliti, tidak terbukti atau tidak ditemukan indikasi tentang serangan dan tidak terjadi kebobolan data maupun dana nasabah. Dana nasabah aman. Bisa saya pastikan ini murni masalah di sistem, bukan ada kebobolan," ujar Agus di Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Agus menjelaskan bahwa sejak 29 Maret lalu, sistem pengamanan Bank DKI secara otomatis mendeteksi adanya gangguan dan segera mengaktifkan fitur pemeliharaan sistem keamanan.

Langkah ini meliputi percepatan pemulihan sistem, audit menyeluruh, koordinasi dengan regulator, serta penguatan manajemen risiko sistem teknologi informasi.

"Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh," tutur Agus.

Bank DKI memastikan ketersediaan layanan perbankan bagi nasabah melalui jaringan ATM yang tersebar pada berbagai lokasi strategis.
Bank DKI memastikan ketersediaan layanan perbankan bagi nasabah melalui jaringan ATM yang tersebar pada berbagai lokasi strategis.

Meski demikian, aktivasi pemeliharaan sistem tersebut menyebabkan sejumlah kendala bagi nasabah, seperti tidak bisa melakukan transaksi antarbank atau transaksi QRIS lewat aplikasi JakOne Mobile. Transaksi ATM yang menggunakan jaringan bank lain juga terganggu.

"Jadi, aktifasi fitur pengamanan terjadi secara otomatis. Itu merupakan langkah preventif yang dilakukan oleh sistem kami yang bekerja untuk itu," ucap Agus.

Proses pemulihan sistem kata dia, kini masih berlangsung. Agus menyebutkan bahwa nasabah sudah bisa menggunakan 750 unit ATM yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Pemulihan layanan lainnya akan segera menyusul sesuai dengan kesiapan dan uji keamanan sistem yang terus dilakukan.

Baca Juga: Riset: Serangan Siber Lokal Turun, Indonesia Peringkat 71 Dunia

"Terkait dengan pemulihan layanan lainnya, akan segera menyusul sesuai dengan kesiapan sistem dan pengujian keamanan sistem yang saat ini sedang terus berlangsung," ungkap Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI