Tegaskan Tak Antikritik, Prabowo Boyong Menteri-menteri Ini untuk Paparkan Kondisi Terkini

Selasa, 08 April 2025 | 16:06 WIB
Tegaskan Tak Antikritik, Prabowo Boyong Menteri-menteri Ini untuk Paparkan Kondisi Terkini
Presiden Prabowo Subianto mengatakan suatu perencanana tidak bisa langsung memberikan hasil. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintahan yang ia pimpin tidak antikritik. Sebaliknya, kepala negara menilai keberadaan kritik sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan.

Prabowo menyampaikan pada era sekarang, pemimpin juatru harus terbuka terhadap kritik. Adapun saat ini Prabowo ingin pemerintahannya lebih terbuka dalam menyampaikan kondisi terkini.

Keterbukaan itu direalisasikan Prabowo dengan menggelar acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta. Prabowo mengajak serta sejumlah menteri bidang ekonomi dan jajaran menteri serta wakil menteri dan kepala badan dalam acara sarasehan.

"Sekarang saya ingin mengundang beberapa tokoh dalam pengelolaan ekonomi kita untuk menyampaikan kondisi ekonomi apa adanya. Mereka akan paparkan dan kita buka kesempatan untuk tanggapan, sanggahan, pertanyaan kita terbuka," kata Prabowo, Selasa (8/4/2025).

Prabowo lantas menegaskan kembali bahwa dirinya dan pemerintah yang dia pimpin tidak antikritik.

"Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak antikritik, kita malah suka kritik. Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya," kata Prabowo.

"Tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional ini harus terus diadakan istilahnya klarifikasi dan penjelasan," sambungnya.

Usai memberikan pidato pembukaan, Prabowo mempersilakam Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani secara bergantian memaparkan kondisi ekonomi terkini.

Kepala Negara juga meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memaparkan sejauh mana program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga turut dipersilakan untuk memberikan pemaparan.

Baca Juga: Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo

Ingin Blak-blakan

Sebelumnya Presiden Prabowo menyadari selama pemerintahannya berjalan enam bulan, pihaknya tidak memiliki komunikasi yang bagus. Prabowo menilai sendiri komunikasi dari pemerintah memang dirasa kurang.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta.

Bahkan diakui kepala negara, salah satu alasan dirinya ingin menyelenggarakan acara Sarasehan Ekonomi pada hari ini adalah karena pemerintah ingin lebih proaktif dalam menyampaikan kondisi terkini.

"Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah kita masuki 6 bulan masa bekerjanya, pemerintah yang saya pimpin sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak tanggal 20 Oktober 2024, sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku," kata Prabowo, Selasa (8/4/2025).

Prabowo merasa memang komunikasi pemerintah belakangan ini kurang bagus. Ia menegaskan hal tersebut merupakan tanggung jawab dirinya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat girang saat menikmati menu berbuka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. (foto dok. sekretariat kabinet)
Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat girang saat menikmati menu berbuka puasa bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. (foto dok. sekretariat kabinet)

"Saya kemarin saya sadar beberapa Minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang, dan itu adalah tanggung jawab saya," kata Prabowo.

Ia lantas memberikan penjelasan penyebab komunikasi yang dilakukan pemerintah belakangan kurang bagus.

"Dan saya ingin memberi penjelasan kenapa? Karena saya mengandut filosofi evidence based performance. Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya," ujar Prabowo.

"Jadi saya harus selalu didelay, saya minta selalu didelay oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan. Demikian yang saya minta dari rekan-rekan saya yang dekat saya hanya lihat mereka dari pengabdian mereka, dari prestasi mereka, dari energi mereka, dari niat mereka," Prabowo menambahkan.

Menurut Prabowo, rakyat juga berpandangan demikian. Rakyat akan menilai berdasarkam hasil atau capaian yang telah dilakukam pemerintah.

"Saya memang sering diejek karena saya juga membuka kesempatan untuk diejek, dan saya suka, saya bilang saya tidak suka orang yang hanya omon-omon. Akhirnya omon-omon jadi apa itu? Jadi populer ya dipakai di seluruh Indonesia Iya kan? Dan saya gak suka hanya omon-omon," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI