Ketika Presiden Prabowo 6 Kali Bilang "Saya Bahagia"

Muhammad Yunus Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 15:06 WIB
Ketika Presiden Prabowo 6 Kali Bilang "Saya Bahagia"
Presiden Prabowo Subianto berdialog dengan petani saat Panen Raya Nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025) [Suara.com/Antara/Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto dalam pelaksanaan panen raya nasional yang digelar serentak di 14 provinsi mengucapkan "Saya Bahagia" sebanyak enam kali.

Dan hal itu dinilai mencerminkan suasana kebatinan yang dirasakan oleh para petani yang merasakan kebijakan inklusif dari Kabinet Merah Putih.

"Hari ini mungkin yang paling bahagia, yang paling gembira adalah saya sendiri, Presiden Republik Indonesia,” ujar Presiden Prabowo menegaskan perasannya itu saat memberi sambutan dalam pelaksanaan panen raya nasional yang berlangsung secara hybrid dari Majalengka, Jawa Barat, Senin 7 April 2025.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden Prita Laura mengatakan pernyataan bahagia Presiden menunjukkan bahwa Presiden memberi perhatian khusus untuk petani.

Apalagi dengan cita-cita mendukung kesejahteraan petani Indonesia, ungkapan bahagia tersebut menjadi bentuk bahwa Presiden memiliki komitmen berkelanjutan untuk mewujudkan impiannya tersebut.

"Saya baru mendengar dalam satu momen Presiden Prabowo menyebut saya bahagia hingga enam kali. Presiden menjelaskan merasa bahagia karena bisa membahagiakan petani dan mendorong hasil panen yang terbesar dalam 7 tahun terakhir," kata Prita.

Kebahagiaan yang dirasakan Presiden terkait dengan kesuksesan pertanian di kuartal pertama (Q1) 2025 ini juga dibuktikan dari dari hasil capaian serapan gabah yang memuaskan.

Dalam paparan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat panen raya, disebutkan bahwa sejak aturan-aturan baru diterapkan oleh Kabinet Merah Putih untuk sektor pertanian.

Didapatkan hasil bahwa serapan gabah oleh Bulog meningkat hingga 2000 persen. Hal itu menandakan bahwa produksi pertanian di Indonesia meningkat.

Baca Juga: Heran Masih Ada Pihak Bilang Indonesia Gelap, Prabowo: Kalau Saya Bangun Pagi Lihat Indonesia Cerah

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi nasional pada periode Januari-April 2025 mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sebesar 13,94 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 8,03 juta ton beras.

"Baru memasuki 6 bulan masa pemerintahannya Presiden memang telah merombak begitu banyak sistem dan praktek yang memiskinkan petani," kata Prita.

Untuk menjaga komitmen berkelanjutannya agar petani Indonesia sejahtera, dalam kegiatan panen raya tersebut Presiden mencatat secara langsung tantangan dan kebijakan-kebijakan yang harus dijaga dan ditingkatkan penerapannya.

Beberapa poin-poin yang dicatat di antaranya peningkatan akses petani mendapatkan pupuk dan benih, pendampingan petani yang lebih aktif.

Perbaikan irigasi, penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang lebih mumpuni, hingga menjaga harga beli gabah tetap tinggi misalnya seperti saat ini menjadi 6.500 per kilogram.

Soal Undang Undang Kepolisian

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merespon terkait pembentukan Rancangan Undang-Undang Kepolisian RI (Polri).

Dinilai terlalu menambah kewenangan polisi dan pembentukannya tidak transparan kepada masyarakat.

Dalam siaran TVRI bertajuk "Presiden Prabowo Menjawab", Prabowo menegaskan bahwa polisi memang membutuhkan kewenangan yang cukup.

Untuk menjalankan tugasnya memastikan keamanan dan ketertiban, di luar itu menurutnya kewenangan polisi tidak perlu ditambah-tambahkan.

"Kalau polisi sudah diberi wewenang yang cukup untuk melaksanakan tugasnya, untuk memberantas kriminalitas, memberantas penyelundupan, narkoba, dan sebagainya, melindungi masyarakat, keamanan tertib, saya kira cukup. Kenapa kita harus mencari-cari? menurut saya," kata Prabowo.

Terkait dengan pembentukan RUU Polri yang dirasakan masyarakat kurang transparan dan menuai banyak respon negatif.

Presiden menyatakan akan memberi perhatian secara khusus terutama pada akses draf-draf aturan sehingga masyarakat awam bisa lebih leluasa untuk memantau progres pembentukan aturan terkait.

Hal ini juga untuk mengantisipasi adanya draf-draf aturan yang bersifat karangan atau fiktif dan berakhir membuat kekisruhan di antara masyarakat.

"Kita harus juga nanti, mungkin Mensesneg dan tokoh-tokoh kita itu untuk menunjukkan bahwa naskah yang sah itu diungkapkan kepada masyarakat. Ini yang sah naskahnya. Supaya nggak beredar macam-macam fiktif," ujarnya.

Di samping itu, Prabowo mengatakan akan meminta pada para anggota parlemen khususnya yang merupakan bagian dari koalisi partai politiknya.

Untuk bisa lebih melibatkan masyarakat awam sebagai mitra dalam pembentukan aturan-aturan di masa mendatang.

Dengan demikian masyarakat awam bisa lebih merasakan memiliki partisipasi publik yang bermakna dalam menyiapkan aturan-aturan yang menjaga pengelolaan tatanan bangsa dan negara.

"Nanti akan saya bicarakan dengan tokoh-tokoh koalisi supaya ada transparansi. Setiap undang-undang ya ada dengar pendapat, undang semua stakeholder dibahas," Prabowo menutup pernyataannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI