Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik

Selasa, 08 April 2025 | 14:09 WIB
Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik
Ilustrasi--Berkah Lebaran: Polusi Udara di Jakarta Turun Signifikan Selama Ditinggal Pemudik. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyebut kualitas udara Jakarta selama periode cuti bersama dan libur lebaran Idulfitri 1446 Hijriah 24 Maret sampai 6 April 2025 mengalami perbaikan. Polusi udara yang berasal dari aktivitas masyarakat menurun drastis.

Asep mengatakan hal ini berdasarkan hasil evaluasi kualitas udara yang dilakukan pihaknya. Pada periode itu, mayoritas masyarakat yang berkegiatan sehari-hari di Jakarta sedang mudik ke kampung halaman. 

Bahkan, kata Asep, hasil pemantauan menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta relatif membaik selama periode libur lebaran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, lanjut Asep, kualitas udara pada Idul Fitri 2025 menunjukkan angka yang signifikan. Dibandingkan tahun 2024, terjadi penurunan konsentrasi polutan sebesar 43–75 persen, dan jika dibandingkan tahun 2023, penurunan berada pada kisaran 18–69 persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

“Maka dari itu, dari sisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Jakarta berada dalam kategori ‘Baik’ saat Hari Raya pertama, sedangkan pada periode pemantauan hari kedua masuk ke dalam kategori ‘Sedang’," ujar Asep kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

"Data juga menujukkan bahwa konsentrasi polutan saat Idul Fitri tahun 2025 lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024,” lanjutnya.

Berdasarkan pemantauan konsentrasi jam-jaman PM 2.5, terlihat adanya tren penurunan yang cukup jelas saat hari raya Idul Fitri dibandingkan dengan H-7 hingga H-4. 

"Konsentrasi PM 2.5 tertinggi justru tercatat pada 26 dan 27 Maret 2025, yang merupakan hari-hari terakhir sebelum cuti bersama. Ini kemungkinan besar karena aktivitas masyarakat di Jakarta masih tinggi menjelang libur panjang,” jelasnya.

Namun, setelah hari raya konsentrasi PM 2.5 kembali meningkat pada H+4 dan H+5, yang menandakan mulai kembalinya aktivitas masyarakat di Ibukota pasca mudik. 

Baca Juga: Sebut Mustahil Dasco Terlibat Bisnis Judol, Elite Gerindra: Beliau Sudah Haji

“Pola ini penting untuk terus kita pantau setiap tahunnya, agar kebijakan pengendalian emisi bisa lebih tepat sasaran dan waktu,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI