Menurutnya hal tersebut dimungkinkan terjadi karena masih ada warga yang berada di luar Jakarta memperpanjang cuti liburnya.
"Jadi tidak harus 100 persen. Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta, tetapi yang paling terpenting adalah kondusivitas," katanya.
Secara keseluruhan, Agus mengklaim bahwa arus mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri tahun ini berjalan lancar. Tidak ada peristiwa kecelakaan yang menonjol.
"Jadi aspek keamanan dan aspek keselamatan itu bagian daripada indikator bahwa operasi ketupat berjalan dengan lancar," katanya.
Sehari sebelumnya, jumlah kendaraan yang melakukan arus balik saat musim mudik lebaran Idulfitri sebanyak 1,6 juta kendaraan. Jumlah tersebut merupakan 70 persen dari total pemudik yang sudah kembali.
"Kami laporkan update terakhir arus balik tanggal 7, jumlah yang sudah masuk ke arah Jakarta itu hampir 1,6 juta. Jadi sudah hampir 70 persen," kata Agus kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

Sejumlah kebijakan seperti sistem satu arah atau one way juga telah dilaksanakan guna mencegah terjadinya kepadatan kendaraan.
"Hari ini masih kita berlakukan one way nasional arah balik," ungkapnya.
Puncak Arus Balik
Baca Juga: Sejumlah 1,6 Juta Pemudik Kembali ke Jakarta: Kapan One Way Nasional Dicabut?
Apabila diamati, lanjut Agus, puncak arus balik sudah terjadi pada Sabtu (5/4/2025) lalu. Meski arus kendaraan masih tergolong ramai pada Minggu (6/4/2025), namun kata Agus, jumlahnya tidak seramai pada Sabtu lalu.