“Kami siap bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang mantan anggota (Kapolsek) Polsek Mulia di Kabupaten Puncak Jaya, Papua,” kata Sebby dalam keterangannya dikutip Suara.com, hari ini.
Menurut Sebby, pihaknya telah mengikuti dan memperhatikan Djamal yang beraktivitas di wilayah konflik bersenjata.
“Kami menghimbau kepada seluruh orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari wilayah-wilayah konflik bersenjata di tanah Papua agar tidak menjadi korban selanjutnya,” ujar Sebby.
Lebih lanjut, Sebby mengungkapkan dua unit helikopter militer telah memasuki Kampung Timopur, Distrik Sinak Barat dan menembak bom ke areal masyarakat sipil. Namun, tidak ada yang menjadi korban dalam serangan udara itu.
Sebby juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan serangan bom melalui udara terhadap warga sipil.

“Jika Anda jagoan, turun ke lapangan lakukan perang. Senjata lawan senjata di Medan pertempuran melawan pasukan TPNPB,” tegas Sebby.
Dia menyampaikan peringatan terhadap warga sipil orang imigran Indonesia yang terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata, TPN-OPM akan cap sebagai agen intelejen Militer Pemerintah Indonesia.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara sebelumnya mengakui jika tewasnya mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Iptu Djamal Renhoat akibat ditembak oleh kelompok OPM. Penembakan yang menewakan Iptu Djamal Renhoat terjadi di sebuah kios di kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
"Memang benar KKB melakukan penembakan hingga menewaskan Iptu (Purn) Iptu Djamal Renhoat, ujar Kapolres AKPB Kuswara di Jayapura sebagaimana ditulis Antara, Senin malam.
Baca Juga: Akui Tembak Mati Eks Kapolsek, OPM Blak-blakan Tantang Prabowo: Jika Anda Jagoan, Turun Perang!
Dijelaskan, hingga saat ini anggota masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan hingga menewaskan korban.