DPR Akui Kekosongan Dubes Indonesia di AS Berdampak, Tapi Soal Tarif Menteri yang Harus Negosiasi

Senin, 07 April 2025 | 18:31 WIB
DPR Akui Kekosongan Dubes Indonesia di AS Berdampak, Tapi Soal Tarif Menteri yang Harus Negosiasi
Anggota DPR dari Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, bicara terkait dampak akibat kekosongan kursi duta besar Indonesia di Amerika Serikat.

Terlebih usai Presiden AS Donald Trump menetapkan pembaharuan tarif resiprokal untuk Indonesia.

"Memang sudah cukup lama kita kosong dubes di US, semenjak periode kedua Presiden Jokowi, kita cepat sekali pergantian dubes-dubes di US. Tapi semenjak kembalinya Pak Rosan, itu belum ada penugasan baru kepada dubes di sana," kata Dave kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

"Nah, berkaitan dengan hal ini (kebijakan Donald Trump), apakah ada berdampak atau tidak, ya sedikit atau banyak ada," kata dia.

Akan tetapi, kata dia, dampak kekosongan kursi dubes tersebut bisa diatasi dengan mengirim delegasi untuk melakukan negosiasi.

"Pendekatan dengan di berbagai macam level, apakah itu militer diplomacy, economic diplomacy, culutre diplomacy, fashin diplomacy, culinary diplomacy, itu semua bisa dilakukan secara berbarengan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Yang penting itu komunikasi terus berjalan," katanya.

Donald Trump (x.com)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (x.com)

Menurutnya, negosiasi persoalan tarif ini berbeda dengan penempatan dubes di Amerika.

Ia mengatakan, jika negosiasi harus dilakukan secara khusus. Terlebih harus dilakukan oleh pejabat di tingkat eksekutif seperti menteri dan menteri koordinator.

"Ini harus dilakukan secara khusus dengan, bukan saja instansi ya, tapi juga langsung dipimpin langsung oleh pejabat yang bisa mengambil kebijakan secara eksekutif. Apakah itu level menteri atau menko, ataupun pejabat lain-lainnya yang bisa negosiasi langsung dengan (isu) tarif," pungkasnya.

Baca Juga: Naik Helikopter Berangkat ke Majalengka, Prabowo Ikut Panen Raya

Tetap Tenang

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memastikan Indonesia tetap tenang dalam menghadapi goncangan perang dagang dan perseteruan negara-negara besar.

Presiden Prabowo memahami perang dagang yang kini terjadi di berbagai belahan dunia sudah sampai ke telinga masyarakat luas. Ia memastikan Indonesia tetap tenang, kendati turut terkena dampak.

"Mungkin saudara-saudara mendengar, seluruh dunia digoncang oleh banyak masalah di mana-mana. Perseteruan antara negara-negara besar. Yang terakhir perang dagang kita juga kena, tapi kita tenang," kata Prabowo di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

Tidak hanya tenang dengan bersikap diam, Prabowo memastikan pemerintah akan turut andil dalam perundingan dengan negara-negara besar, tidak terkecuali dengan Amerika Setikat. Perundingan dilakukan mengingat Indonesia memiliki kekuatan.

Prabowo Subianto. [Ist]
Presiden Prabowo Subianto. [Ist]

"Kita punya kekuatan juga nanti akan berunding. Kita akan berunding dengan semua negara. Kita akan juga buka perundingan sama Amerika," kata Prabowo Subianto.

Melalui perundingan, Prabowo ingin Indonesia tetap menjaga hubungan baik dengan banyak negara. Prabowo ingin negara-negara saling menghormati.

"Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin hubungan yang adil. Kita ingin hubungan yang setara. Jadi kita tidak ada masalah. Resiprokal, jadi apa yang mereka minta, kalau masuk akal, wajib juga kita hormati," kata Prabowo.

Prabowo menganggap wajar setiap negara memiliki kebijakan masing-masing demi kepentingan rakyatnya, begitu pula dengan Indonesia. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan pervaya diri dengan kekuatan yang dimiliki Indonesia.

"Pemimpin-pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika. Kita memikirkan kepentingan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa, tidak perlu ada rasa khawatir. Kita percaya dengan kekuatan kita sendiri," kata Prabowo.

"Kalaupun ada tantangan, ya kita hadapi dengan gagah, dengan tegar, mungkin ada beberapa saat, tapi kita yakin bahwa kita akan bangkit dengan tingkat yang baik," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI