Suara.com - Asisten pribadi Presiden Prabowo Subianto, Agung Surahman, meminta maaf kepada pimpinan dan masyarakat Bengkulu, usai dirinya dijemput langsung kepala negara di Bandara Fatmawati, Bengkulu, Minggu (6/4/2025). Agung mengatakan penjemputan tersebut dilakukan mendadak dan di luar dugaan.
"Saya Agung Surahman atas nama Pribadi, mohon maaf yang sebesarnya kepada seluruh pimpinan dan masyarakat Bengkulu. Kejadian ini diluar dugaan saya. Ini sangat pribadi dan mendadak," kata Agung dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
Diketahui, Prabowo menjamput asprinya tersebut usai ia lepas landas menuju ke Malaysia untuk bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Kula Lumpur.
Tetapi sebelum ke tanah air, pesawat yang ditumpangi Prabowo lebih dulu melakulam transit dan mendarat di Bandara Fatmawati, Bengkulu untuk menjemput Agung.
"Karena memang bapak presiden dijadwalkan berkunjung ke luar negeri Malaysia dan saya diminta untuk ikut mendampingi beliau, namun karena saya sedang berada di Bengkulu, saya sudah sampaikan ke bapak presiden saya saja yang menyusul ke Jakarta, namun beliau memutuskan untuk transit ke Bengkulu dahulu karena juga lintas sejalur ke Malaysia," kata Agung.
Agung sekaligus menyampaikan permohonan maaf dari Prabowo kepada masyarakat Bengkulu lantaran kepala negara tidak sempat menyapa karena harus segera lepas landas menuju Malaysia.
"Memang sangat disayangkan bapak Prabowo tidak sempat menyapa, karena setelah berkegiatan dari pagi hingga siang dan juga mengejar waktu untuk segera tiba dalam kunjungan ke Malaysia yang sudah di estimasikan waktunya. Bapak presiden mohon untuk disampaikan maaf yang sebesarnya kepada pimpinan dan masyarakat Bengkulu atas situasi ini," tutur Agung.
"Salam dari bapak presiden untuk masyarakat Bengkulu, semoga bisa segera bertemu dikemudian hari," tandasnya.
Bahas Dampak Trif Trump
Baca Juga: Asistennya Tertinggal, Aksi Tak Terduga Prabowo di Bengkulu Bikin Heboh
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim sempat membahas dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap ASEAN. Hal ini dibahas keduanya saat bertemu untuk halalbihalal di kediaman resmi PM Anwar di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Minggu.