Suara.com - Mayat perempuan ditemukan di atas tumpukan sampah di Kali Cengkareng, Penjaringan, Jakarta Utara. Penemuan mayat perempuan tanpa identitas itu terjadi pada Minggu (6/4/2025) pagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga berinisial RH (56) dan F (36).
"Ketika itu saksi sedang membersihkan Kali Cengkareng," kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (7/4/2025).
Saat ditemukan, kata Ade Ary, mayat korban ketika itu dalam kondisi tergeletak di atas tumpukan sampah.
"Korban menggunakan pakaian kaus coklat dan celana pendek bergambar Doraemon," jelas Ade Ary.
Ade Ary mengatakan kekinian jasad korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta. Kasus ini kekinian tengah diselidiki Polsek Metro Penjaringan.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui identitas hingga penyebab kematian korban. Ade Ary juga mengimbau kepada warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan ciri-ciri tersebut dapat segera melapor.

"Jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melapor," ucapnya.
Jurnalis Tewas
Baca Juga: BPJS Kini Cover Pasien Kecanduan Judi Online, RSCM Siapkan Fasilitas Rawat Inap
Dua hari sebelumnya jurnalis berinisial SW (33) ditemukan tewas di Hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (4/4) malam.
Kepolisian menemukan sejumlah obat di tempat kejadian perkara (TKP) di kamar hotel tempat.
"Beberapa obat ditemukan di kamar korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Ade menerangkan obat yang ditemukan yaitu Promag (obat maag), Mycoral Ketoconazole (obat jamur), Rifampicin (antibiotik untuk mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti Tuberkulosis), Viva White Clean dan Mask (pembersih muka).
Berdasarkan keterangan dari dokter yang melakukan autopsy kata Ade Ary, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik luka jeratan maupun luka sayatan.
"Adanya memar pada bagian tubuh akibat lebam mayat," katanya.
Meski demikian Ade Ary menambahkan penyebab kematian masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi (mendeteksi dan mengukur zat berbahaya atau racun dalam tubuh).
![ilustrasi mayat. Hukum mendoakan orang mati bunuh diri dalam Islam. [pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/20/91667-ilustrasi-mayat.jpg)
Selain itu pemeriksaan histopatologi (pemeriksaan jaringan atau organ di bawah mikroskop untuk mendiagnosis penyakit).
Seorang pria berinisial SW (33) yang berprofesi sebagai wartawan media online ditemukan tewas di Hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4) malam.
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengungkapkan bahwa pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian pada Jumat (4/4) pukul 21.00 WIB setelah mendapatkan laporan.
"Kemarin kita ke TKP jam 21.00 WIB, setelah dapat laporan. Jenazah ditemukan di kamarnya sendiri (di Hotel D'Paragaon Kebon Jeruk). Ini jenazah orang (asal) Palu," kata Arfan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (5/4).
Menurut Arfan, jenazah sedang dalam proses autopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. "Jenazah sudah di Rumah Sakit Kramat Jati. Keluarga juga sudah mempersilakan untuk dilakukan autopsi," kata Arfan.
Terbaru Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut berdasar hasil rekaman CCTV sejak SW masih hidup hingga ditemukan tewas di kamar tidak ada orang lain yang berada di lokasi. Adapun luka lecet pada bibir korban dari hasil pemeriksaan diduga akibat terjatuh ke lantai.
"Luka lecet pada bibir akibat kekerasan tumpul diduga karena jatuh membentur lantai," kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (7/4/2025).
Dari hasil autopsi yang dilakukan tim kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, SW diduga meninggal dunia antara 8 jam sampai dengan 24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar pada 4 April 2025.
Menurut Ade Ary dari hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan baik luka jeratan ataupun luka sayatan.