1,3 Juta Kendaraan Pemudik Balik ke Jakarta, Polri Klaim Lalin Lancar dan Angka Kecelakaan Turun

Senin, 07 April 2025 | 10:42 WIB
1,3 Juta Kendaraan Pemudik Balik ke Jakarta, Polri Klaim Lalin Lancar dan Angka Kecelakaan Turun
Foto udara sejumlah mobil pemudik antre untuk menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (29/3/2025). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho memprediksi 60 persen dari 2,2 juta pemudik diprediksi akan kembali ke Jakarta pada hari ini. Berdasar data hingga Senin, 7 April 2025 pagi dia menyebut total kendaraan pemudik yang telah kembali Jakarta telah mencapai lebih dari 1,3 juta kendaraan. 

Hal itu disampaikan Agus saat meninjau arus balik mudik Lebaran Idulfitri 2025 di KM 29 Tol Jakarta-Cikampek atau Japek pada Senin (7/4/2025).

"Sampai pagi hari ini proyeksi arus balik kurang lebih 2,2 juta, sudah masuk kurang lebih arah Jakarta 1.375.000 kendaraan," ungkap Agus.

Bersamaan dengan itu, Agus menyampaikan arus balik mudik hingga kekinian juga terpantau lancar. Rekayasa lalu lintas berupa contraflow telah diberlakukan dari KM 70 sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek. 

Terkait angka kecelakaan lalu lintas, Agus juga mengklaim pada masa arus mudik Lebaran Idulfitri 2025 mengalami penurunan. Bahkan penurunannya disebut sangat signifikan, yakni mencapai 30 persen. 

Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]

"Alhamdulillah ada penurunan dari 3.728 pada 2024, selama operasi tahun 2025 hanya 2.637. Jadi ada penurunan jumlah kecelakaan 30 persen," bebernya.

Selain tingkat kecelakaan lalu lintas, angka kematian akibat kecelakaan selama masa mudik Lebaran Idulfitri 2025 menurutnya juga mengalami penurunan.  

"Fatalitas korban meninggal dunia turun 47 persen. Ini selama operasi data nasional," pungkasnya.

Ratusan Kecelakaan 

Baca Juga: Terkuak! Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Jurnalis Asal Palu Tewas di Hotel D'Paragon Jakbar

Sebanyak 181 kecelakaan lalu lintas terjadi selama masa mudik dan balik Lebaran Idulfitri 2025. Peristiwa kecelakaan itu menelan 25 korban meninggal dunia, 73 luka berat, dan 373 luka ringan. 

Juru bicara Satgas Humas Operasi Ketupat Kombes Jansen Avitus Panjaitan menyampaikan hal itu berdasar data hingga Jumat, 4 April 2025. 

Dia merincikan sembilan korban meninggal dunia, 36 luka berat, dan 238 luka ringan di antaranya terjadi dalam peristiwa kecelakaan di wilayah hukum Polda prioritas. 

"Sementara di wilayah 28 Polda lainnya, terdapat 16 korban meninggal dunia, 37 korban luka berat, dan 135 korban luka ringan," kata Jansen kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).

Hingga Jumat kemarin, kata Jansen, volume kendaraan yang menuju Jakarta melalui gerbang tol utama juga mengalami peningkatan. Di Gerbang Tol Cikampek Utama misalnya, sebanyak 88 ribu kendaraan tercatat masuk menuju Jakarta. 

Kemudian di Gerbang Tol Cikupa 52 ribu kendaraan tercatat masuk Jakarta. Lalu di Gerbang Tol Ciawi 44 ribu kendaraan masuk menuju Jakarta. 

Selanjutnya di Gerbang Tol Kalihurip Utama (arah Bandung), kendaraan yang keluar Jakarta tercatat sebanyak 37.353. Sedangkan yang masuk Jakarta mencapai 50.668 kendaraan. 

"Data tersebut menunjukkan tingginya volume kendaraan yang kembali ke arah Jakarta, mengindikasikan arus balik lebaran yang mulai meningkat," jelas Jansen. 

Pendatang Baru di Jakarta Turun

Pada momen lebaran tahun ini, jumlah pendatang baru di Jakarta disebut menurun. Pernyataan itu disampaikan oleh  Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaluddin.

Dia memprediksi jumlah pendatang baru di Jakarta tahun 2025 sebanyak 15 ribu orang. Angkanya mengalami penurunan ketimbang tahun 2024.

Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah pemudik menunggu kedatangan kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Budi menyebut penurunan jumlah pendatang ini dikarenakan sejumlah faktor. Alasan pertama, pendatang baru yang tiba di Jakarta selama masa arus mudik dan balik sudah menurun sejak tahun 2023 lalu.

"Pendatang pada amuba (arus mudik-balik) turun dari tahun 2023 sebanyak 25.918, dan ditahun 2024 hanya 16.207, terjadi penurunan sekitar 37,47 persen," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (4/4/2025).

Kemudian, Budi mengatakan grafik pertambahan penduduk Jakarta juga sudah menurun beberapa tahun terakhir.  Jumlah penduduk DKI Jakarta pada tahun 2024 turun sekitar hampr 300.000 dari tahun 2023 sebesar 11.337.563 menjadi 11.038.216 orang.

Bahkan, warga Jakarta yang pindah ke daerah lain lebih banyak ketimbang yang masuk.

"Jumlah pendatang tahun 2024 turun sebesar 34,75 persen (84.783), dibandingkan tahun 2023 sebanyak 136.200," tutur Budi.

"Sedangkan yang keluar lebih banyak dan terjadi kenaikan sebesar 38,48 persen sebanyak 395.298, dibandingkan tahun 2023 sebanyak 243.160," lanjutnya menambahkan.

Faktor lainnya, kata Budi, karena perkembangan kota-kota besar di Indonesia yang menjadi pilihan untuk mencari pekerjaan bagi masyarakat di daerah.

"Jakarta bukan satu-satunya kota besar di Indonesia dan itu jadi opsi/pilihan bagi para urban untuk menjadi tujuan baru. Terjadinya Pemerataan pembangunan di kota-kota besar lainnya," katanya.

Selain itu, masyarakat di daerah lain juga disebutnya beranggapan persaingan di Jakarta sudah sangat ketat. Sehingga mereka berpikir ulang untuk pergi ke Jakarta.

"Persaingan di Jakarta yang semakin ketat, serta sosialisasi yang telah kami lakukan atas program penataan administrasi kependudukan sesuai domisili," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI