Secara persiapan, Ralph menyebut pihaknya sudah cukup maksimal. Hal ini terlihat dari 95 persen slot tenant yang terisi untuk Jakarta Lebaran Fair 2025.

"Kalau penjualan daripada stand dan lain-lain, kepesertaan kami sudah 95 persen terisi Bahkan 5 persen ini yang kurangnya hanya mereka-mereka yang belum membayar," lanjut Ralph.
Atas kondisi ini, Ralph mengaku masih bisa memakluminya. Sebab, JLF baru diselenggarakan selama dua tahun belakangan dan masyarakat masih belum cukup mengenal gelaran ini.
"Ini kan Jakarta Lebaran Fair ini kan baru event yang kedua ya, tahun kedua, jadi kalau kita membangun sesuatu yang baru itu selalu membutuhka itu kira-kira tiga sampai lima tahun untuk membangun sesuatu," kata Ralph.
Selain itu, Ralph menyebut pihaknya akan terus mengeluarkan ide-ide terbaru salah satunya, seperti menonjolkan sisi entertainment alias hiburan agar JLF ke depannya bisa lebih diminati masyarakat.
"Musik itu mungkin menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) kami untuk tahun depan, untuk melihat apakah entertainment-nya akan kami lebih genjot lagi. Karena sekarang musiknya tetap ada kan konsepnya lebih kepada kafe," pungkasnya.
Diketahui, Jakarta Lebaran Fair (JLF) 2025 resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIEXPO), Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2025). Event yang berlangsung selama 19 hari itu menampilkan pameran multiproduk hingga sederet acara hiburan menarik untuk memanjakan pengunjung.
Memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan dan juga libur Lebaran, JLF tahun ini merupakan kali kedua digelar. Berkaca dari kesuksesan sebelumnya, JLF terbukti menjadi destinasi favorit libur Lebaran bagi masyarakat, tak hanya dari Jakarta saja namun juga masyarakat di kota dan daerah lainnya.
Baca Juga: Kecemasan Anak Pasca Libur Lebaran, Orang Tua dan Guru Diminta Siapkan Strategi Adaptasi Sekolah