Jakarta Lebaran Fair 2025 Resmi Ditutup, Transaksi Tercatat Tembus Rp300 Miliar Lebih

Senin, 07 April 2025 | 09:23 WIB
Jakarta Lebaran Fair 2025 Resmi Ditutup, Transaksi Tercatat Tembus Rp300 Miliar Lebih
Ilustrasi--Jakarta Lebaran Fair 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran Jakarta Lebaran Fair (JLF) yang diselenggarakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran resmi berakhir pada Minggu (6/4/2025) kemarin. Namun, telah digelar selama 19 hari terhitung sejak 19 Maret 2025 lalu, nilai transaksi ajang pameran dan hiburan ini belum berhasil menyentuh target awal.

Marketing Director JIExpo, Ralph Scheunemann mengatakan pihaknya menargetkan 500 ribu pengunjung datang ke Jakarta Lebaran Fair. Namun, hingga hari terakhir tiket yang terjual hanya menyentuh kisaran 400 sampai 450 ribu.

"Target saya itu antara 400-450 ribu pengunjung. Tapi kelihatannya kami tidak akan bisa mencapai target itu, targetnya tercapainya kurleb (kurang lebih) sekitar 80 persen," ujar Ralph Scheunemann kepada wartawan sebagaimana dikutip pada Senin (7/4/2025). 

Kemudian, Ralph juga menyebut nilai transaksi JLF tak berhasil memenuhi target. Dari ekspektasi Rp350 miliar, Ralph perkirakan angka itu hampir tersentuh.

Agung Pamungkas, salah satu pengunjung di Jakarta Lebaran Fair 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Agung Pamungkas, salah satu pengunjung dan keluarganya saat berkunjung di Jakarta Lebaran Fair (JFL) 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]

"Kalau bicara sekaligus soal transaksi, transaksi memang kita targetkan sekitar Rp300 miliar sampai 350 miliar, kami telah tercapai sampai hari Jumat sudah mendekati Rp300 miliar sehingga sekarang kalau saya pikir ya lebih-lebih sedikit lah (dari Rp300 miliar)," ungkapnya.

Ralph menilai jumlah pengunjung yang belum menemui ekspektasi ini karena fakror cuaca. Selama JLF digelar, berulang kali Jakarta dilanda cuaca buruk.

"Selama  hampir 19 hari lebih pada 10 hari bahkan 12 hari kalau enggak salah, cuaca sangat berpengaruh, bukan hanya di Kemayoran saja, tapi di seluruh Jakarta bahkan Jabobetabek," tuturnya.

"Jadi itu salah satu faktor terbesar sehingga ya kita bilang apa adanya kita hanya tercapai sekitar 80 persen," lanjutnya menambahkan.

Selain itu, Ralph juga tak memungkiri kondisi perekonomian nasional yang ini sedang lesu. Daya beli masyarakat menurun hingga mempengaruhi nilai transaksi di JLF.

Baca Juga: Kecemasan Anak Pasca Libur Lebaran, Orang Tua dan Guru Diminta Siapkan Strategi Adaptasi Sekolah

"Itu kan berhubungan langsung dengan perekonomian kan? Ya kami harapkan daya beli masyarakat di bulan-bulan depan lebih baik ya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI