Suara.com - Rencana pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyeruak di momen Idulfitri 2025. Namun nampaknya pertemuan tersebut masih menemukan ganjalan.
Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai kemungkinan pertemuan Prabowo-Megawati 50:50.
"Di hari fitri, berembus lagi berita rencana pertemuan ibu Mega denga Prabowo. Akankah terwujud? Potensinya tak lebih dari 50 persen. Ganjalannya malah mencapai 50 persen," kata Ray kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
![Presiden Prabowo Subianto. [Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/02/53337-presiden-prabowo-subianto.jpg)
Menurut Ray, ganjalan inilah yang berulang hingga 2 kali pertemuan sebelumnya tidak terealisasi. Ganjalan yang bisa karena faktor sendiri-sendiri, maupun faktor dari luar.
"Sebelumnya, di bulan Oktober 2024, rencana pertemuan menguap disebabkan oleh alasan yang nampak berasal dari keduanya sendiri. Lalu, rencana yang sama di bulan Januari 2025 batal disebabkan adanya penetapan tersangka terhadap Hasto, sekjen PDIP," katanya.
"Kini, rencana ketiga kalinya sedang dijajaki. Tapi, seperti sebelumnya, rencana ini juga belum tentu pasti. Dua hambatan seperti disebutkan di atas, bisa saja terjadi," sambungnya.
Sekalipun begitu, kata dia, ada sedikit perubahan dalam pengelolaan rencana pertemuan ini. Ia pun menyoroti dua sosok yang kemungkinan bisa mewujudkan pertemuan Prabowo dengan Megawati.
"Dua wajah elit tertinggi dari kedua partai terlibat langsung: mbak Puan dari PDIP dan Dasco dari Gerindra. Dua nama ini memberi sinyal rencana pertemuan ini bisa jadi akan terwujud. Kansnya bisa 50-50," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan jika dirinya sudah bicara sedikit-sedikit dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani membahas rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Prabowo Bertukar Ucapan Lebaran ke Pemimpin Negara Sahabat, dari Erdogan hingga Anwar Ibrahim

Dasco awalnya mengaku sepakat dengan Puan jika pertemuan direncanakan secepatnya akan terlaksana.