Suara.com - Presiden Prabowo Subianto melakukan sambungan telepon dengan sejumlah pemimpin dan kepala negara sahabat dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah pada Jumat (4/4/2025) kemarin.
Dalam percakapan tersebut, Presiden Prabowo menerima serta menyampaikan langsung ucapan selamat Idulfitri sebagai bentuk persahabatan dan solidaritas antarbangsa.
![Presiden Prabowo Subianto. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/04/60814-presiden-prabowo-subianto.jpg)
Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Prabowo berbicara dengan lima pemimpin dunia. Mereka adalah Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Yang Mulia Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim, Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan atas ucapan dan doa yang diberikan, serta membalas dengan harapan agar Idulfitri menjadi momentum untuk memperkuat persaudaraan dan kerja sama antar negara," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
Dalam percakapan dengan Presiden Erdogan, kata Teddy, kedua pemimpin menegaskan kembali pentingnya hubungan erat antara Indonesia dan Turkiye, khususnya dalam bidang perdagangan, pertahanan, dan solidaritas umat Islam di dunia.
Sementara itu, sambungan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim berlangsung hangat. Prabowo menekankan pentingnya kerja sama bilateral Indonesia-Malaysia dalam menjaga stabilitas kawasan dan kesejahteraan rakyat kedua negara.
Ucapan selamat juga disampaikan oleh Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin terdekat Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Presiden Prabowo menyambut baik komunikasi tersebut dan menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan dengan Brunei Darussalam.

Tak ketinggalan, Presiden Prancis Emmanuel Macron turut mengucapkan selamat Idulfitri. Dalam sambutan balasannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya dialog lintas budaya dan kerja sama global di tengah tantangan dunia yang semakin kompleks.
"Presiden menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas perhatian dari para pemimpin sahabat, serta berharap Idulfitri dapat membawa kedamaian, kebahagiaan, dan semangat baru bagi umat Islam dan seluruh masyarakat dunia," kata Teddy.
Baca Juga: Blak-blakan Budiman Sudjatmiko: dari Kereta Barang hingga Rencana Dahsyat Entaskan Kemiskinan
Menurut Teddy, komunikasi lintas negara ini menjadi penanda pentingnya diplomasi personal dan hubungan antarpemimpin dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Melayat Uskup Emeritus Kupang di Katedral Jakarta
Pada hari yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto juga melayat Uskup emeritus Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mgr. Petrus Turang, Pr di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.
Berdasarkan informasi yang diterima Suara.com, Presiden Prabowo tiba di Katedral pada pukul 15.38 WIB disambut langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo dan Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
Dalam kunjungan tersebut Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
Usai melayat, Prabowo menyampaikan jika dirinya memang mengenal baik mendiang Uskup Petrus Turang.
"Saya datang melayat karena memang mgr Turang memang saya kenal baik, sering ketemu dan juga ada hubungan keluarga juga," kata Prabowo.

Untuk itu, ia mengaku sengaja menyempatkan waktu untuk menyampaikan belasungkawanya juga terhadap semua keluarga yang ditinggalkan.
"Jadi ya saya kira sebagai manusia kita memberi penghormatan kita, saya ucapkan belasungkawa ke keluarganya semua. Saya kira itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo sendiri menyampaikan jika dirinya punya kenangan baik dengan Uskup Petrus Turang.
"Ya beliau orang baik, selalu berpikir positif dan beliau selalu kerja untuk rakyat kecil. Itu yang saya tahu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Mgr. Petrus Turang meninggal dunia pada Jumat (4/4) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan karena komplikasi penyakit.