Semua demi memastikan barang kembali ke tangan yang tepat.
Tak hanya itu, seluruh proses pengembalian ini tidak dipungut biaya. Semuanya gratis.
Karena bagi para petugas, mengembalikan barang yang hilang bukan sekadar tugas, tapi soal kemanusiaan.
Soal menjaga rasa percaya di tengah padatnya arus manusia yang datang dan pergi.
Selama masa arus balik Lebaran tahun ini saja, tercatat lebih dari 100 barang ditemukan di Stasiun Gambir. Sekitar 75 persen sudah kembali ke pemiliknya.
Nilai totalnya? Diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar. Tapi nilai emosional dari setiap pengembalian itu, tak terhitung.
Di tengah lalu-lalang kaki yang cepat dan koper yang tergesa, para petugas di Stasiun Gambir tetap menyisakan ruang untuk kepedulian.
Membuktikan bahwa bahkan dalam keramaian, perhatian masih bisa tumbuh.
Dan bahwa barang yang hilang pun, jika ditangani dengan sepenuh hati, bisa pulang—bersama rasa lega, syukur, dan senyum yang tak bisa dibeli.
Baca Juga: Doa Arus Balik Lebaran 2025, Singkat dan Mudah Dibaca!
![Seorang penumpang kereta Amanda Putri menerima pengembalian jaket hoodienya yang tertinggal di kereta Argo Lawu dari Deputi Pengamanan Operasi Kereta Stasiun Gambir Muhammad Soleh di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/4/2025) [Suara.com/ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/05/99275-stasiun-gambir.jpg)
Puncak Arus Balik