Perang Dagang Memanas, Macron Minta Perusahaan Prancis Setop Investasi di AS!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 04 April 2025 | 21:28 WIB
Perang Dagang Memanas, Macron Minta Perusahaan Prancis Setop Investasi di AS!
Emmanuel Macron. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Kamis (3/4), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengimbau perusahaan-perusahaan Prancis untuk sementara menghentikan semua proyek investasi di AS setelah Presiden Donald Trump meningkatkan tarif impor terhadap barang dari Uni Eropa (EU).

Dalam pertemuan di Istana Elysee, Macron menekankan pentingnya kejelasan sebelum melanjutkan investasi.

Pertemuan tersebut diadakan sebagai tanggapan atas pengumuman tarif impor AS yang dikenakan pada puluhan negara dan kawasan ekonomi, termasuk EU.

Apa itu Uni Eropa  (Pixabay)
Apa itu Uni Eropa (Pixabay)

Impor dari EU akan dikenakan tarif tambahan sebesar 20 persen, sementara tarif untuk barang lainnya akan bervariasi antara 10 persen.

“Yang terpenting adalah [...] bahwa investasi yang akan datang atau yang telah diumumkan dalam beberapa pekan terakhir, ditangguhkan sementara hingga kita bisa mengklarifikasi berbagai hal dengan Amerika Serikat,” ujar Macron.

Dia memperingatkan bahwa akan timbul kesan yang keliru jika para pebisnis Eropa tetap berinvestasi di ekonomi AS saat negara tersebut menerapkan tarif tinggi terhadap Eropa.

“Pesan apa yang akan disampaikan jika perusahaan besar Eropa mulai menginvestasikan miliaran euro di ekonomi Amerika saat mereka 'menghantam' kita?” tegasnya.

Macron menyebut keputusan AS itu sebagai "brutal dan tidak berdasar." Dia juga memperingatkan bahwa pembatasan perdagangan yang baru ini akan berdampak signifikan pada ekonomi Eropa dan menekankan perlunya Eropa bersatu dalam menghadapi krisis.

Dia meyakini bahwa kebijakan semacam itu akan berakibat negatif bagi ekonomi AS dalam jangka panjang.

Baca Juga: 3 Gebrakan Prabowo Selamatkan Ekonomi RI dari Gempuran Tarif Donald Trump, Apa Saja?

"Warga Amerika akan menjadi lebih lemah dan lebih miskin,” ungkapnya sebagai peringatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI