Suara.com - Ketua Komisi XI DPR RI M Misbakhun meminta pemerintah agar tetap berhati-hati menghitung untung rugi mengenai kebijakan tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat.
Menurutnya, adanya kebijakan baru 'tarif timbal balik' Amerika Serikat terhadap Indonesia akan berdampak signifikan pada ekspor Indonesia.
"Pemerintah harus tetap berhati-hati menghitung untung rugi kebijakan tarif baru US tersebut pada kinerja perekonomian Indonesia secara keseluruhan," kata Misbakhun kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).
Ia mengatakan, adanya kebijakan baru yang diumumkan langsung Donald Trump tersebut akan berdampak signifikan buat Indonesia. Terurama tekanan bagi sektor ekspor Indonesia ke AS.
"Kebijakan tarif perdagangan baru US di era Trump 2.0 ini kan sangat signifikan dampak tekanannya pada ekspor Indonesia ke US," katanya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah segera melakukan konsolidasi menyeluruh.
"Sehingga pemerintah harus melakukan konsolidasi menyeluruh para stake holder untuk menghadapinya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan bahwa kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke Indonesia sebesar 32 persen bisa memicu resesi ekonomi pada kuartal IV 2025.
Ia menuturkan bahwa dampak kenaikan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump akan berdampak signifikan ke ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Trump Telah Picu Perang Dagang, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
Bukan hanya akan berdampak pada kuantitas ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, namun juga bisa turut memberikan dampak negatif berkelanjutan ke volume ekspor ke negara lain.