Suara.com - Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi belum terlihat tanda-tandanya berlebaran atau memanfaatkan silaturahmi Idul Fitri kepada Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai belum terlihatnya silaturahmi lebaran Jokowi terhadap Megawati menandakan masih ada luka mendalam.
"Tak bisa dibantah hubungan Jokowi dan Mega sangat rumit, gelap gulita, dan bahkan sulit cari solusinya. Sepertinya luka konfliknya cukup mendalam yang tak ada obatnya," kata Adi kepada Suara.com, Kamis (3/4/2025).
Ia mengatakan, luka mendalam tersebut disebut karena perang saudara diantara kedua tokoh tersebut.
"Tentu ini efek perang saudara keduanya. Ada pepatah mengatakan tak ada perang yang mengerikan dari perang saudara," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, bukan hal yang tabu lagi bagi publik masih ada luka mendalam Megawati terhadap Jokowi.
"Semua orang mengakui bahwa konflik keduanya sangat mendalam," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel menilai momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2025 harus dimanfaatkan untuk bersilahturahmi. Termasuk oleh Presiden ketujuh RI Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Noel saat ditanya apakah perlu Jokowi bersilahturahmi lebaran ke Megawati.
Baca Juga: Whoosh Dibanjiri Penumpang! 240 Ribu Orang Pilih Kereta Cepat Selama Libur Lebaran
Awalnya ia mengatakan, jika dirinya sudah melakukan silahturahmi lebaran dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.