Pasalnya, Rizieq pasti tahu persis antara dirinya dengan Noel memiliki perbedaan pandangan politik. Terutama saat 2014-2019, saat ia berada di pihak yang berseberangan.
“Pesannya, pak Habib Rizieq soal demokrasi, soal perbedaan. Beliau tahu sekali bahwa saya kan pendukungnya Pak Jokowi kemarin ya,” kata Noel.
“Artinya beliau punya pemikiran yang luar biasa. Artinya perbedaan itu dianggap biasa. Dalam Islam, di FPI bahkan,” imbuhnya.
Sebabnya, Noel justru ragu dengan narasi-narasi yang selama ini menyebut jika FPI dan Rizieq Shihab merupakan organinasi dan tokoh radikalisme.
“Jadi ya selama ini narasi-narasi terkait radikalisme dan sebagainya, sebetulnya sudah terbantahkan hari ini dengan saya hadir di markas besar FPI,” ungkapnya.
Noel berharap Rizieq Shihab bisa ikut andil dalam pembangunan bangsa Indonesia ke depan.

Meski bagaimanapun, lanjut Noel, Rizieq Shihab merupakan seorang partriotik, sekaligus ulama yang memiliki tempat tersendiri si hari rakyat.
“Kita mau mengembalikan bangsa ini, coba sama-sama kita menata bareng ya. Biar gimana pun Habib Rizieq juga patrotik yang harus kita hormati beliau. Selain patrotisme, ulama. Ulama besar yang punya tempat tersendiri lah di masyarakatnya,” ungkap Noel.
Noel kembali menegaskan, jika pertemuannya dengan Rizieq Shihab tidak ada pesanan khusus yang dititipkan oleh Prabowo selalu Kepala Negara dan Jokowi selaku Presiden ke-7.
Baca Juga: Pengemudi Ojol Ngeluh BHR Cuma Dapat Rp50 Ribu, Wamenaker: Aplikator Rakus! Kita Akan Panggil
Pertemuan antara Noel dengan Rizieq Shihab hanya sekedar sowan lantaran sedang dilaksanakannya halal bihalal di kediaman pentolan FPI tersebut.