Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, jika tak ada pesan secara khusus dari silaturahmi lebaran yang dilakukan putra Presiden RI Prabowo, Ragowo Hediprasetyo alias Didit Prabowo ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
AHY menegaskan, jika pada dasarnya SBY dengan Prabowo sudah bersahabat sejak lama. Untuk itu, kata dia, tak ada hal khusus yang dilakukan.
"Secara umum kita bersahabat, jadi tidak ada (hal yang khusus)," kata AHY ditemui usai kunjungan open house di Rumah Dinas Rosan Roeslani di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).
Kendati begitu, tak ada kalimat lagi keluar dari mulut AHY terkait silaturahmi lebaran antara Didit dengan SBY. Begitu pun saat SBY berlebaran dengan Prabowo.
Untuk diketahui, Didit memanfaatkan momen lebaran dengan bertemu tiga Presiden yakni Megawati, SBY hingga Jokowi.
Momen tersebut diunggahnya dalam akun instagram miliknya. Ketika berkunjung ke kediaman Megawati, Didit tampak didampingi oleh Ketua MPR yang juga Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Sebelumnya, pertemuan putra Presiden RI Prabowo yakni Ragowo Hediprasetyo alias Didit Prabowo ke tiga mantan presiden yakni Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo saat lebaran dinilai tak berarti signifikan secara politis.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Suara.com, Selasa (1/4/2025).
"Sebagai putra Presiden, umum saja yang dilakukan Didit mengunjungi SBY, Megawati hingga Jokowi, hal itu juga terkait hari raya idul fitri, sangat mungkin ini kunjungan biasa, tidak terkait langsung dengan politik," kata Dedi.
Baca Juga: Siap-siap Arus Balik, AHY: Pemerintah Sudah Punya Jurus Jitu Atasi Kemacetan
Ia mengatakan, Didit tidak bisa mewakili kepentingan politik dari tiga tokoh tersebut.
"Meskipun, ada relasi Prabowo dan Megawati, juga Megawati dan Jokowi yang tidak saling bertemu, tetapi Didit tidak bisa mewakili kepentingan tiga tokoh itu," katanya.
"Megawati sejak lama punya karakter cukup kuat, SBY yang secara tidak langsung berseberang dengan Megawati saja hingga kini tidak pernah bertemu dan tegur sapa, terlebih Jokowi yang secara langsung serta berulang berseberang bahkan melawan Megawati, tentu kian sulit menyatukannya," sambungnya.
Kendati begitu, Dedi menilai jika dalam kunjungannya Didit pasti membawa pesan dari Prabowo. Namun pesan itu diyakini hanya lah pesan biasa.
"Tentu, pesan itu sesuatu yang normatif, tidak secara tegas. Kecuali, jika kunjungan itu didampingi Hashim, nuansa politiknya bisa lebih mengemuka, karena Hashim lebih mungkin merepresentasikan kepentingan politik Prabowo dibanding Didit," pungkasnya.
Disebut Sosok Pemersatu
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyebut putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Prabowo adalah sosok pemersatu.
"Saya lihat mas Didit selaku putra Presiden Prabowo harus kita apresiasi, beliau punya semangat mengumpulkan semua tokoh, tokoh-tokoh besar, tokoh-tokoh muda," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, hal tersebut tindakan luar biasa yang patut diapresiasi.
"Saya kira itu luar biasa sekali, beliau sowan ke sana kemari menggandeng semua, anak-anak muda. Saya kira itu patut diapresiasi," katanya.
Termasuk kemungkinan pertemuan para presiden periode sebelumnya, ia menyambut baik.
"Boleh banget dan saya kira Mas Didit ini tokoh yang bisa diterima oleh semua pihak," katanya.
Terkait kedatangannya ke kediaman Presiden ke-7 RI yang juga ayahanda Gibran, Joko Widodo pada hari pertama Lebaran, ia mengaku sudah mendengar langsung dari Didit.
"Kemarin waktu open house di Jakarta memang beliau ingin mampir ke Sumber, malah keduluan," katanya.
Sebelum berkunjung ke kediaman Jokowi, pada hari yang sama Didit juga berkesempatan berkunjung di kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Jakarta.