Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi

Selasa, 01 April 2025 | 20:14 WIB
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
Mobil ambulans berwarna putih dihentikan oleh petugas kepolisian di depan Gerbang Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (1/4/2025). (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil ambulans berwarna putih dihentikan oleh petugas kepolisian di depan Gerbang Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (1/4/2025) pagi.

Moil tersebut diberhentikan petugas karena kedapatan membawa para wisatawan. Aksi ini viral usai diunggah di media sosial. Salah satu sosial medsos yang mengunggahnya yakni akun Instagram @jabodetabek24info.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, lpda M Yanuar Fajar, mengatakan penghentian ambulans dilakukan lantaran tidak sesuai dengan peruntukannya.

Sebelum dihentikan oleh petugas, ambulans tersebut menggunakan sirine darurat di tengah kemacetan arus lalu lintas dari arah Bogor menuju Sukabumi. Ambulans tersebut mengambil jalur kanan agar bisa mendahului kendaraan yang sedang macet.

Sopir ambulans mengaku sedang membawa pasien darurat, namun saat diperiksa ternyata berisi beberapa orang yang diduga hendak berwisata.

"Informasinya, mereka mengaku hendak menjenguk orang sakit di RS Sekarwangi. Namun, dari penampilan para penumpang, terihat seperti hendak berwisata,” kata Yanuar, kepada awak media, Selasa.

Mendapati hal yang tidak semestinya, petugas kemudian meminta ambulans tersebut untuk putar balik ke daerah asalnya. Pasalnya, ambulans hanya boleh digunakan dalam kondisi mendesak.

"Ambulans itu melaju di jalur kanan dengan sirine dan rotator menyala. Setelah dicek, ternyata tidak membawa pasien. Oleh karena itu, kami lakukan tindakan pemutaran arah,” ungkapnya.

Yanuar juga mengimbau aga masyarakat tidak menyalahgunakan ambulans demi kepentingan pribadi.

Baca Juga: Siang Ini! Sebanyak 48.502 Pengunjung Sudah Padati Taman Margasatwa Ragunan

"Kalau pun mau menjenguk orang sakit di RS, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan darurat, karena sifatnya tidak urgensi,“ pungkasnya.

Aksi ini juga menuai komentar netizen. Warganet mengatakan sebaiknya petugas sesering mungkin melakukan razia terhadap ambulans.

Pasalnya banyak ambulans partai politik yang digunakan untuk kepentingan wisata.

“Sering-sering razia pak, banyak ambulans bodong alias ambulans partai yang dipakai untuk wisata,” kata akun @rifan***.

Kemudian warganet lain ada yang meminta agar pihak kepolisian memeriksa para perangkat desa, pasalnya ambulans tidak mungkin jalan tanpa sepengetahuan mereka.

“Periksa juga kepala desanya, gak mungkin ambulans desa bisa jalan tanpa sepengetahuan mereka,” @vande***.

Kemudian, ada juga netizen yang menyebut agar sopir dan warga yang menyalahi aturan soal peruntukan ambulans tidak perlu dikenakan sanksi tilang. Namun cukup sanksi sosial saja, yakni mengatur arus lalu lintas.

“Gak usah ditangkap, cukup atur lalu lintas 14 hari,” tulis @restu***.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI