Pramono Anung Akan Resmikan Rusun di Jagakarsa bagi Warga Terdampak Pembebasan Lahan Kali Ciliwung

Selasa, 01 April 2025 | 10:34 WIB
Pramono Anung Akan Resmikan Rusun di Jagakarsa bagi Warga Terdampak Pembebasan Lahan Kali Ciliwung
Gubernur Jakarta Pramono Anung. [ANTARA/Lifia Mawaddah Putri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut akan segera meresmikan rumah susun (rusun) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, usai libur lebaran Idul Fitri 2025. Rusun tersebut diperuntukan bagi warga Jakarta yang tergusur akibat normalisasi kali Ciliwung

"Dalam konteks pembebasan Ciliwung ini kami sudah menyiapkan beberapa rumah susun, trrmasuk yang di Jagakarsa. Mungkin setelah lebaran saya akan resmikan," kata Pramono ditemui di rumah dinasnya, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).

Program rusun tersebut memang disiapkan sebagai pengganti tempat tinggal bagi masyarakat yang terdampak dari pembebasan lahan di bantaran sungai. Pramono menyampaikan kalau Pemprov masih menyusun warga yang berhak menempati rusun tersebut.

Gubernur Jakarta Pramono Anung. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Gubernur Jakarta Pramono Anung. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Terpenting, katanya, lokasi rusun tersebut jangan sampai terlalu jauh dari tempat kerja masyarakat.

"Jangan warga yang biasa kerja dari tempat pekerjaan itu jauh dari rumah susunnya, jauh dari tempat dia bekerja. Ini yang menjadi problem, keluarganya dibawa, dia sendiri tetap bekerja di situ," ucapnya.

Selain itu, Pramono juga akan memastikan kalau rusun harus diisi oleh masyarakat yang memang membutuhkan. Pramono tak ingin ada pihak yang sebenarnya tidak berhak, tapi justru memanfaatkan kemudahan dari akses rusun tersebut. 

"Karena untuk rumah susun kita bebaskan sepenuhnya gak perlu bayar PBB. Nah saya takutnya sudah gak bayar PBB, bisa ditempatin, mendapat banyak kemudahan, tapi bukan mereka (warga terdampak) yang tinggal, tetapi warga baru yang tinggal  itu terjadi di mana-mana," ucap Pramono.

Warga sempat menolak

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyebut pihaknya tengah gencar lakukan promosi rumah susun (rusun) kepada warga yang tinggal di bantaran kali atau yang rumahnya kerap kebanjiran. Hal tersebut dia lakukan ketika mengunjungi para korban banjir di Jakarta Timur yang mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02.

Baca Juga: Ketika Jakarta Beristirahat: Sepinya Kota Saat Lebaran

Namun sayangnya, para pengungsi menolak pindah ke rusun dan mengaku lebih nyaman di tempat tinggalnya saat ini.

Rano menyebut kalau Pemprov DKI Jakarta akan segera meresmikan rusun baru di daerah Jagakarsa. Dia mengklaim kalau standar rusun tersebut sudah seperti di Singapura.

"Saya lagi promosiin rumah susun. Kita punya rumah susun yang akan launching daerah Jagakarsa ada 3 tower. Tiga tower itu kualitas bagus. Saya minta maaf ya, mungkin kualitasnya sama kayak Singapur," kata Rano ditemui saat meninjau sodet Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025).

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat memberikan keterangan pada awak media usai meresmikan gedung Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat memberikan keterangan pada awak media usai meresmikan gedung Puskesmas Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Menurut Rano, warga Jakarta memang belum terbiasa tinggal di rusun. Itu sebabnya, dia kini gencar lakukan promosi ketika bertemu langsung dengan masyarakat.

"Saya ke kampung-kampung ingin promosiin, 'ayok pindah ke rumah susun'. Sewanya jangan apartemen, ini rumah susun. Kalau rumah susun semua standar sama. Tapi alhamdulillah standar rumah susun DKI bagus-bagus," tuturnya.

Menurut Rano, hal ini sebenarnya berkaitan dengan mengubah kebiasaan masyarakat Jakarta yang lebih terbiasa hidup di rumah tapak. Padahal, sistem rusun di negara lain seperti Singapura juga bisa baik dilakukan.

"Saya baca sejarah Singapur, itu sama lho membangun rumah vertikal sama dengan Jakarta," katanya menambahkan.

Dia menegaskan kalau Pemprov Jakarta kini tidak akan memakai cara kekerasan untuk relokasi warga ke rumah susun. Dia menyebut, pemerintah akan lebih dulu membangun rusun di lahan yang ada, kemudian baru memindahkan warga.

"Itu idealnya. Tapi sekarang oke, buat pembebasan lahan. Tapi selama pembangunan mereka harus relokasi dulu, kita kan mau bangun, minimal setahun. Nah selama setahun, mau di mana? Udah kelar pindah, itu yang kita tawarkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI