Jamaah Salat Idul Fitri di Tokyo Membludak: Bukti Jumlah WNI di Jepang Tembus 200 Ribu?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 01 April 2025 | 08:48 WIB
Jamaah Salat Idul Fitri di Tokyo Membludak: Bukti Jumlah WNI di Jepang Tembus 200 Ribu?
Ilustrasi Salat Idul Fitri. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyatakan bahwa jumlah warga Indonesia yang mengikuti salat Idul Fitri bersama KBRI Tokyo pada hari Senin menunjukkan peningkatan jumlah WNI di Jepang.

“Lebih dari 5.000 warga Indonesia ikut salat Id, yang sejalan dengan data terakhir yang mencatat adanya 199 ribu WNI di Jepang per Desember lalu,” ujarnya.

Dubes Heri, seperti yang dikutip dari pernyataan pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta pada hari Senin, juga memprediksi bahwa saat ini jumlah WNI di Jepang telah melebihi angka 200 ribu orang.

Untuk menampung semua jamaah, salat Idul Fitri yang diadakan oleh Masjid Indonesia Tokyo bekerja sama dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang perlu dilaksanakan dalam lima gelombang.

Sebagaimana di Indonesia, salat Idul Fitri di Jepang juga berlangsung pada hari Senin (31/3).

Dubes Heri juga mengungkapkan bahwa Idul Fitri kali ini merupakan yang terakhir baginya sebagai duta besar di Jepang. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat diaspora Indonesia di Jepang.

“Pertahankan nama baik Indonesia dengan terus berkarya dan mematuhi hukum yang berlaku di Jepang. Mohon maaf lahir dan batin,” tambah Heri.

Selanjutnya, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menekankan komitmen pihaknya untuk mendukung kegiatan keagamaan yang diadakan oleh komunitas WNI Muslim di Jepang, terutama selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Pelaksanaan salat Idul Fitri melalui kerja sama dengan KMII Jepang menunjukkan “sinergi dan dukungan yang kami berikan kepada seluruh komunitas WNI Muslim di berbagai prefektur di Jepang,” katanya.

Baca Juga: Idul Fitri di Swiss: WNI di Jenewa Rayakan dengan Nuansa Kampung Halaman

Ketua KMII Jepang, Muhammad Muharram Hidayat, menegaskan bahwa beberapa agenda Ramadhan yang diselenggarakan bersama KBRI Tokyo mencakup tabligh akbar, buka puasa dan sahur bersama, serta salat tarawih rutin.

Di sisi lain, kegiatan salat Idul Fitri itu mendapat tanggapan positif dari para jamaah. Antispria (35), salah seorang warga setempat, memuji pengaturan jamaah yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Endang (65), seorang WNI yang berkunjung ke Jepang untuk menemui anaknya dan sempat mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo. Ia menghargai "panitia yang sangat teratur dalam mengatur jamaah" sehingga sangat membantunya.

Umat Islam di Kabupaten Jember, Jawa timur, melaksanakan salat Idul Fitri 1446 hari ini. (ANTARA)
Ilustrasi salat Idul Fitri. (ANTARA)

5.000 jamaah salat Ied di Masjid Indonesia Tokyo

Sekitar 5.000 jemaah mengikuti salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Masjid Indonesia Tokyo pada Rabu (10/4).

“Salat dibagi menjadi enam kelompok, sehingga total jemaah tercatat mencapai 4.800 orang. Itu angka yang terdaftar saja,” ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, setelah pelaksanaan salat.

Diperkirakan jumlah peserta melebihi kuota karena jemaah terus berdatangan hingga antrean meluas ke luar area halaman masjid.

Salat Idul Fitri juga diadakan di Balai Indonesia serta koridor Sekolah Republik Indonesia Tokyo untuk menampung jemaah yang terus berdatangan hingga pukul 10.00 waktu setempat.

Awalnya, panitia Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia (KMII) Jepang hanya menyediakan empat gelombang salat. Namun, melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, mereka menambah menjadi dua gelombang lagi.

Heri mencatat bahwa meningkatnya jumlah jemaah didorong oleh bertambahnya warga negara Indonesia (WNI) di Jepang, yang kini jumlahnya sudah dua kali lipat dibandingkan sebelum COVID-19.

“Dengan pertumbuhan jumlah WNI di Jepang yang sekarang mencapai 100.000, kami ingin mendorong warga untuk lebih intens dalam menjalin silaturahmi dan berkolaborasi di antara komunitas kita,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pertambahan WNI tidak hanya dari segi jumlah, melainkan juga distribusinya yang semakin luas di seluruh wilayah Jepang.

Umat muslim melaksanakan Salat Idul Fitri 1444 H di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/4/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi salat Ied [Suara.com/Alfian Winanto]

Salah satu jemaah, Tiara K Sari, memilih salat di Masjid Indonesia Tokyo untuk merasakan suasana Lebaran yang mirip dengan di Indonesia dibandingkan dengan masjid-masjid lain di Tokyo.

“Masjid Indonesia Tokyo lebih dipilih oleh komunitas Indonesia, jadi kemungkinan bertemu orang Indonesia lebih besar dan suasana Idul Fitri-nya sangat terasa,” ujar Tiara, yang telah tinggal di Jepang selama lima tahun.

Ia menilai Lebaran tahun ini istimewa setelah tahun-tahun sebelumnya yang dibatasi oleh COVID-19. “Setelah COVID, ini terasa lebih ramai, dan bagi saya ini spesial karena pertama kalinya saya merayakan Idul Fitri tanpa kehadiran almarhum ayah,” tambahnya, sambil berterima kasih kepada keluarganya di Indonesia yang memahami bahwa dia dan keluarganya tidak dapat pulang kampung. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI