Idul Fitri di Swiss: WNI di Jenewa Rayakan dengan Nuansa Kampung Halaman

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 31 Maret 2025 | 18:36 WIB
Idul Fitri di Swiss: WNI di Jenewa Rayakan dengan Nuansa Kampung Halaman
Suasana shalat Idulfitri di PTRI Jenewa, Swiss, Minggu (30/3/2025).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana haru dan kebersamaan terasa begitu kuat saat warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Jenewa, Swiss, berkumpul untuk merayakan Idulfitri 1446 H/2025 M.

Dengan mengusung semangat a taste of home, mereka berusaha menghadirkan nuansa kampung halaman di negeri orang, menjadikan hari kemenangan ini lebih bermakna meskipun jauh dari tanah air.

Perayaan ini diselenggarakan oleh Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa.

Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin, PTRI Jenewa menyampaikan bahwa acara dimulai dengan shalat Idulfitri berjamaah yang dipimpin oleh Ustaz Muladi Mugheni.

Ustaz Muladi, yang juga menjabat sebagai Direktur Kader Ulama PKU MUI DKI Jakarta, membimbing para jamaah dalam menunaikan ibadah dengan penuh kekhusyukan.

Usai shalat Id, para jamaah larut dalam suasana penuh kekeluargaan dalam acara halal bihalal dan ramah tamah. WNI dari berbagai penjuru Swiss hadir, saling bersalaman, bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan.

Kebersamaan ini semakin terasa hangat dengan kehadiran berbagai hidangan khas Lebaran yang menggugah selera.

Sajian seperti lontong sayur, opor ayam, sambal goreng kentang, hingga gorengan khas Indonesia seperti cireng, bakwan, dan tahu isi turut menambah nuansa keakraban.

Kuasa Usaha Ad Interim, Duta Besar (Dubes) Achsanul Habib, dalam sambutannya menegaskan bahwa perayaan Idulfitri ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai luhur yang tetap terjaga di tengah komunitas diaspora Indonesia.

Baca Juga: Myanmar-Thailand Diguncang Gempa, Kemlu RI: hingga saat Ini Belum Ada Korban WNI

Menurutnya, Idulfitri adalah momen yang mengingatkan umat Muslim akan pentingnya menahan diri, memperbanyak kebaikan, dan memperkuat jalinan kebersamaan.

Kemeriahan perayaan Idulfitri di Jenewa menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat Indonesia tetap menjaga nilai-nilai persatuan dan kekeluargaan, meskipun berada jauh dari tanah air.

Lebih dari 250 peserta hadir dalam acara tersebut, termasuk warga negara Indonesia (WNI), diaspora, tamu diplomatik, serta duta besar dari berbagai negara sahabat.

Kehadiran mereka mencerminkan kuatnya semangat multikulturalisme dan keterbukaan yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia, bahkan di luar negeri.

Dalam suasana penuh kehangatan, para peserta tidak hanya berbagi kebahagiaan Idulfitri, tetapi juga memperkuat hubungan sosial antarwarga dan memperkenalkan tradisi khas Indonesia kepada komunitas internasional.

Lebaran di tanah rantau menjadi lebih dari sekadar perayaan keagamaan; ia menjelma menjadi simbol kebersamaan yang melampaui batas geografis dan budaya.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan di negeri orang, momen ini menghadirkan ruang bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk saling bertukar cerita, melepas rindu akan kampung halaman, serta menjalin silaturahmi yang erat dengan sesama.

Suasana shalat Idulfitri di PTRI Jenewa, Swiss, Minggu (30/3/2025).
Suasana shalat Idulfitri di PTRI Jenewa, Swiss, Minggu (30/3/2025).

Selain itu, perayaan Idulfitri ini juga menjadi ajang promosi budaya Indonesia di kancah internasional.

Lebaran di Jenewa bukan sekadar momentum keagamaan, tetapi juga ajang yang mempererat persaudaraan lintas budaya.

Di tengah perbedaan latar belakang dan kewarganegaraan, mereka yang hadir merasakan atmosfer khas Indonesia yang penuh keramahan dan kebersamaan.

Acara halal bihalal, ramah tamah, serta santapan khas Nusantara seperti lontong sayur, opor ayam, dan berbagai gorengan tradisional menjadi pengikat emosional bagi mereka yang merindukan suasana kampung halaman.

Lebih dari itu, perayaan ini juga menjadi simbol diplomasi budaya yang memperkenalkan keberagaman Indonesia kepada dunia.

Di tengah tantangan kehidupan di tanah rantau, momen Idulfitri ini menjadi penghubung yang memperkuat rasa solidaritas dan identitas kebangsaan.

Kebersamaan yang terjalin dalam perayaan ini diharapkan dapat terus memupuk rasa cinta terhadap Indonesia serta memperkuat jejaring antarwarga di luar negeri.

Dengan semangat kebersamaan dan inklusivitas, perayaan Idulfitri di Jenewa menjadi lebih dari sekadar tradisi tahunan, melainkan cerminan dari nilai-nilai luhur yang terus hidup dalam diri setiap anak bangsa, di mana pun mereka berada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI