Suara.com - Dua Kelompok Remaja di Senen Tawuran Petasan Usai Salat Ied
Tawuran antar remaja terjadi di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi seusai pelaksanaan salat Ied Idul Fitri pada Senin (31/3/2025).
Berdasar keterangan yang diunggah akun Instagram @info_jakartapusat tawuran itu melibatkan dua kelompok remaja dari Kenari Mas dan Paseban. Dalam video yang diunggah akun tersebut terdengar suara ledakan petasan dan kepulan asap di sekitar lokasi kejadian.
"Tawuran pemuda setelah salat salat Idul Fitri," tulis akun tersebut dikutip Suara.com
Kapolsek Senen Kompol Bambang Santoso membenarkan adanya tawuran itu. Kekinian kondisi di lokasi menurutnya telah kondusif.
"Tidak berapa lama situasi aman," ujar Bambang.
Bambang menyebut keributan yang terjadi dipicu adanya kesalahpahaman. Dia juga memastikan tak korban dan pelaku yang diamankan terkait kejadian tersebut.
"Tidak k ada yang diamankan karena kesalahpahaman. Permasalahannya sudah selesai," jelasnya.

Kejadian tak terduga saat lebaran
Baca Juga: Prabowo-Gibran Salat Ied Bareng di Masjid Istiqlal, Polda Metro Jaya Kerahkan 710 Personel
Sejumlah jemaah tertimpa pohon tumbang saat hendak melaksanakan salat Ied Idulfitri di Alun-alun Pemalang, Jawa Tengah, pada Senin (31/3/2025). Video terkait peristiwa tersebut viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Twitter atau X @Jateng_Twit terlihat beberapa korban terkapar di jalan. Berdasar informasi dua orang meninggal dunia dan 17 terluka akibat tertimpa pohon tumbang tersebut.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo saat dikonfirmasi menyebut peristiwa itu terjadi ketika masyarakat hendak melaksanakan salat Ied.
"Jadi sebelum salat Ied ada pohon tumbang di depan masjid Alun-Alun Pemalang," ucap Eko.
Seluruh korban meninggal dan luka-luka, kata Eko, telah dievakuasi ke rumah rumah sakit terdekat.
"Korban semuanya itu ada 19, meninggal dunia dua, yang lain masih perawatan," ungkapnya.
Berdasar hasil penyelidikan awal pohon tersebut diduga tumbang karena sudah tua. Sebab saat kejadian tidak ada angin kencang.
"Jenis pohon beringin, enggak ada hujan, enggak ada angin, tiba-tiba tumbang," pungkasnya.
Berbagai kalangan hadiri open house Prabowo
Presiden Prabowo Subianto melakukan open house atau gelar griya di Istana Kepresidenan Jakarta untuk masyarakat umum. Berbagai kalangan antusias hadir untuk menyapa dan Lebaran bareng kepala negara.
Mereka terpantau hadir dan mengantre sejak pagi melalui pintu Kementerian Sekretariat Negara untuk selanjutnya diarahkan ke halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta.
Iwan pengemudi ojek online salah seorang warga yang antusias ikut datang ke Istana. Ia membawa serta anaknya untuk melihat presiden di Istana.
"Bawa anak nih. Istri nggak ikut. Iya langsung ke sini saya ngantre dari jam 8," kata Iwan, Senin (1/4/2025).
Iwan mengatakan dirinya bukan kali ini ikut Lebaran di Istana. Pada tahun lalu, ia juga datang dengan niat bersalaman langsung dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi, tetapi tidak sempat. Adapun pada Lebaran tahun ini, Iwan berharap bisa berjabat tangan dengan Presiden Prabowo
"Tahun kemarin sudah sama Pak Jokowi juga tapi nggak sempat salaman Pak Jokowi udah pulang," kata Iwan.
Iwan yang ditemui usai mengambil hidangan bakso mengapresiasi langkah Istana yang mengizinkan masyarakat dari berbagai kalangan untuk masuk ke dalam. Terlebih, Iwan tidak perlu melepas jaket hijau yang menjadi seragam profesinya.
Perlakuan itu yang tidak pernah ia dapatkan saat mengambil atau mengantar pesanan di pusat perbelanjaan atau mall.
"Di Istana kita jaket nggak dilepas, kalau masuk mall kita disuruh lepas jaket. Berarti Istana hebat, nggak perlu dilepas-lepas karena ini mata pencaharian kita," kata Iwan.
Adapun ia turut menyampaikan aspirasi terkait bonus hari raya (BHR) untuk pengemudi ojol. Ia berharap besaran BHR bisa ditambah pada tahun depan.