Sejarah Idul Fitri: Kemenangan Perang Badar hingga Pengganti Tradisi Jahiliyah

Tasmalinda Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 22:33 WIB
Sejarah Idul Fitri: Kemenangan Perang Badar hingga Pengganti Tradisi Jahiliyah
Sejarah idul fitri dalam agama Islam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanpa terasa, bulan Ramadhan yang penuh berkah telah berlalu, meninggalkan jejak keimanan dan ketakwaan di hati umat Islam.

Setelah sebulan penuh menahan diri dari lapar, dahaga, dan hawa nafsu, kini tibalah saatnya merayakan kemenangan dengan penuh suka cita dalam perayaan Idul Fitri.

Sejak subuh, kaum Muslimin dan Muslimat berbondong-bondong menuju masjid dan lapangan terbuka, mengenakan pakaian terbaik mereka untuk menunaikan shalat Idul Fitri secara berjamaah.

Anak-anak tersenyum ceria dalam balutan busana baru, sementara para orang tua tampak khusyuk, penuh harap agar amal ibadah mereka selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT.

Ucapan “Taqabbalallahu minna wa minkum, taqabbal ya karim” terhampar di berbagai media, terpampang di pamflet, media sosial, hingga spanduk di pinggir jalan.

Lebaran bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.

Jabat tangan dan pelukan hangat menjadi simbol kebersamaan, menghapus kesalahan di masa lalu dan membuka lembaran baru yang lebih baik.

Suasana bahagia kian terasa saat keluarga berkumpul, menyantap hidangan khas Lebaran, dari ketupat dan opor ayam hingga aneka kue kering yang tersaji di meja.

Anak-anak menerima angpau dari orang tua dan kerabat sebagai bentuk kasih sayang dan doa keberkahan.

Baca Juga: Saat Lebaran, Minta Maaf ke Orang Tua atau Pasangan Dulu? Ini Kata Habib Jafar

Lebaran bukan sekadar momen perayaan, tetapi juga waktu untuk merefleksikan diri, menjaga nilai-nilai kebaikan yang telah ditanamkan selama Ramadhan, dan membawa semangat kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI