Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Pemerintah Pusat. Dikabarkan, pemerintah akan merampok tabungan rakyat, lalu memberikan peringatan kepada masyarakat untuk menaruk uang agar hal buruk tersebut tidak terjadi.
Isu itu beredar di media sosial (Medsos) X. Akun X “TheEagle_BEN” pada Selasa (18/3/2025) membagikan kabar tersebut.
Pada Selasa (18/03/2025), akun X “TheEagle_BEN” mengunggah foto Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Terdapat narasi diberikan pengunggah. Berikut narasinya:
“YG PUNYA TABUNGAN DI BANK, AMBIL SEMUA DUIT KALIAN SEBELUM TERLAMBAT. DI DEPAN ADA SESUATU YG LEBIH NGERI AKAN TERJADI. KARENA KETIKA TIDAK ADA LAGI YG BISA DI CURI. PEMERINTAH AKAN MERAMPOK RAKYATNYA SENDIRI.”
Melansir dari Turnbackhoax.id, hingga Rabu (26/03/2025) kemarin, unggahan tersebut telah disukai oleh 23.000-an pengguna, menuai 1.000-an komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 4.000 kali.
Pemeriksaan Fakta
Disadur dari sumber yang sama di mana melansir artikel Cek Fakta tempo.co, dua pakar ekonomi diwawancarai untuk memverifikasi klaim tersebut.
Untuk diketahui, menarik uang secara massal di perbankan justru dapat mendorong krisis keuangan lebih besar.
Baca Juga: CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
Dalam laporan sebelumnya, munculnya seruan agar masyarakat mengambil uang tabungan di bank, terjadi setelah Pemerintah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Februari 2025.
Danantara bekerja dengan mengumpulkan aset BUMN untuk mencari uang.
Aset tersebut akan digadaikan sebagai jaminan utang atau bahkan dijual.
Kepala Danantara Muliaman Darmansyah Hadad menyebut Danantara bertugas mengelola investasi negara di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, mengatakan, mengambil uang tabungan di bank secara massal (bank runs atau rush money) merupakan perbuatan keliru.
Ajakan tersebut bisa berujung pada masalah yang lebih besar dan berdampak, seperti:
- Kurangnya likuiditas bank,
- Bank menjadi kolaps,
- Stabilitas sistem keuangan terganggu, dan
- Berpotensi berlanjut pada krisis finansial.
Menurut Esther, pemerintah tidak mungkin mengambil uang dari rekening tabungan masyarakat.
Di sisi lain, perbankan juga akan melindungi uang nasabah.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan ajakan masyarakat mengambil tabungan dapat mengganggu perekonomian nasional termasuk perekonomi masyarakat, seperti yang pernah terjadi pada tahun 1997-1998.
“Rush money saat itu berujung terjadinya krisis moneter,” kata Piter melalui telepon, Kamis (20/03/2025) lalu.
Pengambilan uang secara massal dalam membuat perbankan kolaps, kata dia, karena sebagian besar uang yang masuk ke bank, digunakan sebagai kredit ke berbagai badan usaha mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Sementara bank hanya menyimpan sedikit uang tunai.
“Uang yang masuk ke bank disalurkan kembali ke masyarakat,” tandasnya.
Bisa disimpulkan, unggahan berisi klaim “pemerintah akan merampok tabungan rakyat, tarik uang di bank sebelum hal buruk terjadi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
![Gedung Danantara. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/30/58535-gedung-danantara-ist.jpg)
Danantara: Pengelola Investasi Strategis Indonesia
Danantara, yang merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara, adalah badan pengelola investasi strategis yang didirikan oleh pemerintah Indonesia.
Badan ini bertujuan untuk mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Fungsi dan Tujuan Utama:
- Mengelola investasi pemerintah secara strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Mengoptimalkan aset-aset negara untuk investasi yang menguntungkan.
- Mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya.
- Meningkatkan efisiensi pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengoptimalkan dividen.
- Mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan badan Sovereign Wealth Fund berskala dunia.
Struktur Organisasi:
Danantara memiliki struktur organisasi yang terdiri dari:
- Pembina dan Penanggung Jawab: Presiden Indonesia.
- Dewan Penasihat: Terdiri dari tokoh-tokoh berpengalaman.
- Dewan Pengawas: Bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian.
- Badan Pelaksana: Bertugas melaksanakan operasional investasi.
Kaitan dengan BUMN:
Danantara akan menjadi super holding dari berbagai BUMN Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan mengoptimalkan dividen.
Konsep dan Inspirasi:
Konsep Danantara terinspirasi dari model Temasek Holdings di Singapura, yang dikenal sebagai badan investasi yang sukses dalam mengelola aset negara.