Indonesia baru akan merayakan Idul Fitri sehari setelahnya, yakni pada Senin (31/3/2025), sesuai dengan keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama dan ikhbar dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Perbedaan ini menunjukkan bahwa metode penentuan awal bulan Syawal dapat bervariasi di setiap negara, tergantung pada hasil pengamatan hilal dan metode hisab yang digunakan.
Meski demikian, esensi perayaan Idul Fitri tetap sama, yakni sebagai momen kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, mempererat silaturahmi, serta meningkatkan rasa syukur dan kebersamaan di antara sesama umat Muslim.
Di era digital saat ini, informasi mengenai perbedaan penetapan Idul Fitri pun cepat menyebar di media sosial.
Tak sedikit yang bertanya-tanya mengapa sebagian umat Islam sudah berlebaran, sementara yang lain masih menjalankan puasa Ramadan.
Sebagian negara menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi), sementara yang lain mengandalkan rukyatul hilal (pengamatan langsung), sehingga perbedaan hasil kerap terjadi.