Suara.com - Fenomena perbedaan waktu perayaan Idul Fitri selalu menarik perhatian, terutama ketika ada umat Muslim yang sudah lebih dahulu merayakan Lebaran dibanding negara lain.
Pada tahun ini, sejumlah negara telah menetapkan 1 Syawal 1446 H jatuh pada Ahad, 30 Maret 2025, karena hilal telah terlihat lebih awal di wilayah mereka.
Kondisi ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan masyarakat, mulai dari rasa penasaran hingga perdebatan mengenai metode penentuan awal bulan hijriah.
"Idul Fitri bakal jatuh pada Ahad, 30 Maret 2025. Demikian pengumuman dari Istana Kerajaan Arab Saudi setelah hilal teramati di Observatorium Sudair dan Tamir di Kerajaan," demikian Al Arabiya melansir website NU-jaringan Suara.com, pada Minggu (30/3/2025)
Kepala Astronom di Observatorium Abdullah al-Khudairi menyampaikan bahwa matahari terbenam di lokasi tersebut pada 6.12 petang, sedang hilal terbenam 8 menit setelahnya.
Keputusan Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Syekh Abdullatif al-Syekh, mengenai lokasi pelaksanaan shalat Idul Fitri menjadi perhatian banyak pihak.
Ia menginstruksikan agar shalat Id digelar di lapangan terbuka dan masjid-masjid yang telah ditentukan, kecuali masjid yang berdekatan dengan lapangan shalat Id.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan umat Muslim dapat melaksanakan shalat dengan khusyuk dan tertib, sekaligus mempertahankan tradisi berkumpulnya jamaah dalam jumlah besar di tempat terbuka saat Hari Raya.
Di Arab Saudi, pelaksanaan shalat Id di lapangan terbuka sudah menjadi tradisi yang diwarisi sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
Oleh karena itu, instruksi ini sejalan dengan sunnah yang telah dilakukan sejak dulu.