Roket Misterius Guncang Lebanon: Siapa Dalang Sebenarnya? Israel Sengaja Provokasi?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 17:38 WIB
Roket Misterius Guncang Lebanon: Siapa Dalang Sebenarnya? Israel Sengaja Provokasi?
Presiden Lebanon Joseph Aoun (x/@Naija_PR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hizbullah, menurut sumber tersebut, peka terhadap suasana hati yang berlaku di antara komunitas Syiah Lebanon, yang mencari stabilitas di selatan—tujuan yang masih sulit dicapai sementara perang terus berlanjut.

Kelompok tersebut waspada untuk mengasingkan basis pendukungnya dan telah menahan diri untuk tidak menanggapi pelanggaran gencatan senjata Israel, meskipun hal ini menimbulkan rasa malu di dalam jajarannya.

Saat ini, Hizbullah sejalan dengan upaya diplomatik pemerintah Lebanon untuk menekan Israel agar menarik diri dari Lebanon selatan, kata sumber tersebut. Presiden Aoun baru-baru ini menegaskan bahwa kelompok tersebut bekerja sama dengan tentara Lebanon di selatan Sungai Litani.

Jika penyelidikan intelijen militer yang sedang berlangsung menentukan bahwa baik Hizbullah maupun aktor lokal lainnya tidak terlibat dalam peluncuran roket, pertanyaan mungkin muncul mengenai apakah Israel sendiri berada di balik serangan itu, mengingat sejarah pelanggaran gencatan senjatanya.

Israel, menurut sumber tersebut, memiliki keuntungan paling banyak dari melemahkan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS-Prancis.

Sementara itu, Hizbullah tidak banyak memperoleh keuntungan dari meningkatnya ketegangan, khususnya saat Lebanon memasuki Idul Fitri dan Paskah—hari libur yang biasanya mendatangkan banyak ekspatriat dan memberikan dorongan ekonomi yang sangat dibutuhkan.

Bendera nasional Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah. [Dok.Antara]
Bendera nasional Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah. [Dok.Antara]

Sumber tersebut juga mempertanyakan apakah Israel, dengan kemampuan pengawasannya yang luas, benar-benar tidak mampu mendeteksi dan mencegah peluncuran dua roket 107 mm.

Mereka menunjukkan bahwa Israel terus memantau udara di Lebanon selatan, Lembah Bekaa, dan perbatasan Lebanon-Suriah, dan sering melacak dan membunuh para anggota Hizbullah.

Sebelumnya, Israel telah menargetkan fasilitas militer kelompok tersebut tetapi tidak menyerang lokasi peluncuran roket, maupun platform yang digunakan dalam serangan tersebut. Sebaliknya, Israel menerapkan persamaan balasan, menyamakan Kiryat Shmona dengan pinggiran selatan Beirut—sama seperti sebelumnya Israel telah menghubungkan Metula dengan ibu kota Lebanon.

Baca Juga: Gaza di Ambang Krisis Kesehatan: 80% Pasien Tak Tertangani, 'Kematian Baru Setiap Menit'

Sumber-sumber tersebut tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Israel mengatur serangan tersebut melalui agen-agennya—sebuah sudut pandang yang terus diselidiki oleh badan-badan keamanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI