Roket Misterius Guncang Lebanon: Siapa Dalang Sebenarnya? Israel Sengaja Provokasi?

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 17:38 WIB
Roket Misterius Guncang Lebanon: Siapa Dalang Sebenarnya? Israel Sengaja Provokasi?
Presiden Lebanon Joseph Aoun (x/@Naija_PR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggapan Israel terhadap peluncuran dua roket tak dikenal menandai sebuah perubahan karena bertepatan dengan rencana kembalinya Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Morgan Ortagus ke Beirut.

Dalam kunjungan keduanya, Ortagus bertujuan untuk membujuk pemerintah Lebanon agar terlibat dalam negosiasi diplomatik dengan Tel Aviv.

Pembicaraan yang diusulkan akan melibatkan tiga kelompok kerja yang bertugas mengamankan pembebasan tahanan Lebanon, mengawasi penarikan Israel dari titik-titik yang masih diduduki, dan menentukan batas wilayah sesuai dengan perjanjian gencatan senjata tahun 1949.

Israel menyerang Lebanon Selatan usai lakukan perjanjian gencatan senjata (X/Narasi_winda)
Israel menyerang Lebanon Selatan usai lakukan perjanjian gencatan senjata (X/Narasi_winda)

Peluncuran dua roket menandai insiden kedua dalam waktu kurang dari seminggu.

Serangan pertama terjadi Sabtu lalu, menargetkan pemukiman Israel di Metula dengan tiga roket, yang dicegat dan dijatuhkan oleh Israel di dekat Garis Biru.

Tembakan roket terbaru bertepatan dengan pertemuan Presiden Lebanon Joseph Aoun dengan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron di Paris, yang tampaknya merupakan pesan bahwa upaya tentara Lebanon untuk menegaskan otoritas negara atas semua wilayah nasional tidaklah cukup—terutama saat Ortagus bersiap untuk kembali ke Beirut.

Identitas mereka yang berada di balik peluncuran roket tersebut masih belum jelas, karena Hizbullah telah berulang kali membantah keterlibatan apa pun.

Sumber yang mengetahui pertemuan keamanan yang diketuai oleh Perdana Menteri Nawaf Salam, yang berhubungan dengan Aoun selama pembicaraannya dengan Macron, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa pertemuan tersebut secara cermat membahas pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Menurut sumber tersebut, penilaian dalam pertemuan keamanan yang diperluas tersebut adalah bahwa Hizbullah tidak berminat meluncurkan roket tersebut.

Baca Juga: Gaza di Ambang Krisis Kesehatan: 80% Pasien Tak Tertangani, 'Kematian Baru Setiap Menit'

Namun, diskusi di antara pejabat keamanan juga mengesampingkan faksi-faksi Palestina, karena roket tersebut ditembakkan dari wilayah yang berada di bawah pengaruh Hizbullah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI