"Kita Harus Memilikinya!" Trump Kembali Mengincar Greenland, Unggah Video Gaya Dokumenter

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 30 Maret 2025 | 17:33 WIB
"Kita Harus Memilikinya!" Trump Kembali Mengincar Greenland, Unggah Video Gaya Dokumenter
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah berupaya untuk mempekerjakan kembali hampir 25.000 pekerja federal yang dipecat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam upaya halus untuk kembali mengincar Greenland, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Jumat mengunggah sebuah video bergaya dokumenter di platform X.

Video tersebut menyerukan persatuan antara AS dan Greenland, di tengah apa yang ia sebut sebagai ancaman yang meningkat dari Rusia dan China.

Dengan diiringi cuplikan sejarah, video itu menceritakan bagaimana kedua belah pihak bekerja sama selama Perang Dunia II.

"Greenland secara tak sadar terlibat dalam konflik, dan AS turun tangan bukan untuk menaklukkan, tetapi untuk melindungi," kata narator dalam video tersebut.

Cerita yang disampaikan menyoroti insiden penenggelaman kapal militer AS oleh torpedo pada tahun 1943 saat menuju Greenland, serta pengorbanan empat pendeta Amerika yang menyerahkan rompi pelampung mereka untuk menyelamatkan orang lain.

Melalui narasi ini, Trump berusaha untuk mendukung pentingnya aliansi strategis di kawasan Arktik.

Suasana pertandingan di Liga Greenland. (Twitter/@SweeperPod)
Suasana pertandingan di Liga Greenland. (Twitter/@SweeperPod)

"Bersama-sama, rakyat Amerika dan Greenland berdiri sebagai penjaga di puncak dunia," ujar narator, yang memperingatkan tentang "ancaman baru dari agresi Rusia dan ekspansi China."

Video itu diakhiri dengan pesan: "Sekarang adalah waktu untuk kembali bersatu. Demi perdamaian, keamanan, dan masa depan. Amerika berdiri bersama Greenland."

Sementara itu, sebuah survei menunjukkan bahwa mayoritas warga Greenland menolak gagasan bergabung dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Gedung Putih Klaim Kesepakatan dengan Rusia dan Ukraina, Zelensky: Moskow Berbohong!

Pengunggahan video tersebut bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke Greenland, yang mengalami perubahan jadwal akibat kontroversi yang muncul. Selain itu, pernyataan Trump beberapa hari sebelumnya semakin memicu polemik.

"Kita memerlukan Greenland untuk keselamatan dan keamanan internasional. Kita membutuhkannya. Kita harus memilikinya," ujar Trump dalam sebuah wawancara.

Ia menambahkan, "Saya benci harus mengatakannya demikian, tetapi kita harus memilikinya."

Cawapres Donald Trump, JD Vance (instagram/teamjdvance)
Wapres AS, JD Vance (instagram/teamjdvance)

Wapres AS dikritik

Denmark memberikan teguran kepada Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance pada hari Sabtu setelah ia mengkritik pemerintah Denmark mengenai Greenland saat mengunjungi Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di barat laut Greenland.

Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen menyampaikan keluhan terhadap "nada" kritik tersebut melalui media sosial X.

"Kami terbuka untuk kritik, tetapi saya harus jujur, kami tidak mengapresiasi nada yang digunakan. Ini bukan cara yang tepat untuk berbicara kepada sekutu dekat, dan saya tetap menganggap Denmark dan Amerika Serikat sebagai sekutu dekat," ujarnya.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen juga membantah pernyataan Vance dan menekankan komitmen jangka panjang Denmark terhadap AS.

"Selama bertahun-tahun, kami telah bersama Amerika dalam situasi yang sangat sulit," katanya, merujuk pada kontribusi militer Denmark di Irak dan Afghanistan.

"Pernyataan wakil presiden mengenai Denmark tidak akurat," tambahnya.

Vance menyampaikan pernyataan kontroversial itu pada Jumat (28/3) dengan menuduh Denmark mengabaikan Greenland.

"Pesan kami kepada Denmark sangat jelas: Anda tidak melakukan tugas dengan baik untuk rakyat Greenland," katanya dalam konferensi pers.

"Kalian kurang berinvestasi pada rakyat Greenland dan juga dalam arsitektur keamanan di wilayah luar biasa dan indah ini," ujarnya.

"Saya rasa Greenland memahami bahwa Amerika Serikat seharusnya memilikinya," kata Vance.

"Jika Denmark dan Uni Eropa tidak memahami itu, kita perlu menjelaskannya kepada mereka. Kita membutuhkan Greenland. Ini sangat penting untuk keamanan internasional, kita harus memilikinya," tambahnya.

Sejak awal menjabat kembali sebagai presiden Amerika Serikat, Donald Trump sudah berkali-kali mengungkapkan ambisinya untuk mencaplok Greenland menjadi salah satu wilayah teritorial Amerika Serikat. Hal ini tentu saja menuai penolakan dari penduduk Greenland serta otoritas Denmark.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI