Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terkonfirmasi bakal melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu mengatakan, selain Prabowo dan Gibran. Tamu undangan VVIP yang bakal melakukan salat Idul Fitri di Istiqlal yakni istri Wakil Presiden, Selvi Ananda.
“Para menteri dan pejabat negara Kabinet Merah Putih. 20 duta besar negara sahabat, dan para tokoh agama,” katanya, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (30/3).
Adapun selalu Imam dalam salat Idul Fitri besok yakni Moh Salim Ghazali, sementara khotib yaitu KH Mas’ud Halimin.
Ismail mengatakan, pihaknya belum mendapat konfirmasi ulang soal salat Idul Fitri besok bakal ikut dihadiri oleh Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
“Kabar itu sudah kami dengan tapi sampai saat ini kita belum medapat konfirmasi ulang soal pak SBY dan Jokowi akan hadir,” jelasnya.
Dijadwalkan, Prabowo bakal hadir masuk Masjid Istiqlal melalui pintu Al Malik. Sementra tamu VVIP lainnya, masuk ke Masjid Istiqlal melalui pintu As Salam.
Kemudian, masyarakat umum yang ingin melakukan salat Idul Fitri bisa masuk melalui gerbang 2, Al-Ghaffar, dari Jalan Perwira, gerbang 3 Al Aziz, dan gerbang4 Al-Jabbar yang ada di Lapangan Banteng.
Selanjutnya, gerbang 5 Al-Fattah dari arah Gereja Katedral, dan gerbang 6 Al-Mukmin yang berada di Stasiun Gambir, Pasar Baru
Baca Juga: Momen Ratusan Warga Jakut Lebaran Duluan, Gelar Salat Ied di Stadion Rawa Badak
Ismail juga menegaskan, kepada jamaah yang ingin melaksanakan ibadah salat Idul Fitri sebaiknya datang lebih awal. Mengingat animo masyarakat yang semakin besar, terlebih pada tahun ini Lebaran Idul Fitri antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Pemerintah berlangsung serempak.
“Kalau bisa masyarakat habis subuh sudah ada di Istiqlal,” katanya.
Bagi para jemaah yang membawa kendaraan pribadi, kendaraan mereka bisa diparkir di beberapa tempat. Selain di basemen Masjid Istiqlal, kendaraan para jamaah bisa diparkir di Gedung Pertamina, lahan parkir Kementerian Agama, Lapangan Banteng.
Selanjutnya di Gereja Katedral, Kantor Pos, Santa Ursula dan Santa Maria, Gedung Kesenian Jakarta, dan area belakang Gedung TNI AD.
Gelar Griya di Istana

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto disebut akan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin (31/3) di Masjid Istiqlal, Jakarta, yang akan dilanjutkan dengan acara gelar griya atau "open house" di Istana Merdeka, Jakarta.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengatakan acara "open house" oleh Presiden Prabowo juga akan mengundang masyarakat umum.
"Selesai melaksanakan Salat Idul Fitri, Presiden Prabowo direncanakan menuju Istana Merdeka untuk melaksanakan acara gelar griya," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Yusuf mengatakan gelar griya merupakan wadah silaturahmi antara Presiden dengan para pejabat Negara, para duta besar negara sahabat, tokoh nasional dan masyarakat umum.
Gelar griya atau open house di Istana akan dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai. Adapun akses masuk masyarakat umum melalui gerbang utama Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta Pusat.
"Acara ini juga menjadi simbol sosial untuk menghilangkan sekat dan membangun kekeluargaan serta kebersamaan di hari kemenangan yang fitri," kata Yusuf.
Yusuf menambahkan seluruh kegiatan tersebut bersifat terbuka atau dapat diliput oleh media khusus Istana Kepresidenan.
Adapun Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.
"Tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 Masehi," kata Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam Konferensi Pers Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu.
Menag menjelaskan keputusan tersebut diambil setelah adanya hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag RI, yang menyebutkan bahwa tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).