Suara.com - Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, saat ini fokus pengamanan lalu lintas mulai menyiapkan pada arus balik Lebaran 2025.
Hal itu dilakukan setelah menutup one way nasional arus mudik lebaran di Kilometer 71 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
"Setelah arus mudik one way mudik nasional selesai, kami dengan Pak Menteri (Perhubungan) dengan pak Dirut Jasa Marga dan Dirut Jasa Raharja konsentrasi untuk arus balik," ujar Kakorlantas, Minggu (30/3/25).
Ia mengatakan, sejumlah skenario untuk arus balik lebaran sudah disiapkan. Menurut Kakorlantas, persiapan itu bertujuan memastikan pelayanan dan keselamatan bagi pemudik.
"Jadi arus balik, tadi malam sudah kita rumuskan cara-cara strategis yang tepat, sehingga betul-betul nanti negara hadir melayani pemudik dan arus balik," jelasnya.
![Pemudik bersepeda motor melintas di Jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/29/58619-mudik-lebaran-2025-pemudik-motor-arus-mudik-kalimalang.jpg)
Lebih jauh Irjen Pol. Agus mengatakan, Korlantas bersama Menhub Dudy Purwagandhi dan Dirut Jasa Marga Subakti Syukur akan meninjau ruas jalan tol fungsional, yakni Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan untuk difungsikan saat arus balik. Diharapkan, jalan tol fungsional itu bisa memperlancar arus ballk.
"Hari ini kami dengan Pak Menteri (Perhubungan), Pak Dirut Jasa Marga, cek jalur fungsional Japek 2 Selatan, akan kita cek dari ujung sampai ujung, dari Sadang sampai ke Cibatu sepanjang 30 (kilometer), rencananya ini jalur fungsional arus balik, yang nanti tolnya masih gratis, jadi moga-moga nanti bisa memecah crossing dari Trans Jawa yang ketemu di Kilometer 66," ungkapnya.
Puncak arus balik lebaran sendiri diprediksi terjadi mulai 6 April sampai 7 April 2025. Masyarakat pun diimbau memilih waktu yang tepat agar tidak terjadi kepadatan.
Sementara melansir ANTARA, Kepolisian mengakhiri pemberlakuan jalur satu arah (one way) dari gerbang Tol Kalikangkung Semarang ke arah barat wilayah Jawa Tengah mulai Minggu pagi menyusul menurunnya arus kendaraan yang keluar dari gerbang tol tersebut.
Baca Juga: 6 Kuliner Khas Demak yang Harus Dicicipi saat Lebaran
Polda Jawa Tengah juga mengimbau umat Muslim tidak menggelar arak-arakan saat malam takbiran yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto di Semarang, Minggu, mengatakan, takbiran dapat digelar di masjid, musala, atau tempat yang sudah dipersiapkan.
"Laksanakan takbiran secara khusyuk di tempat yang telah disediakan, jangan arak-arakan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan," katanya.
Selain itu, kata dia, kepolisian juga mengimbau saat melaksanakan takbiran tidak menggunakan "sound horeg" berlebihan yang bisa menimbulkan kemacetan.
"Hindari menyalakan petasan atau mercon yang membahayakan diri sendiri atau orang lain," tambahnya.
"Berdasarkan evaluasi lalu lintas terdapat penurunan yang sangat signifikan," kata Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Sonny Irawan.

Menurut dia, Korlantas Polri memutuskan untuk menormalisasi jalur tol sehingga kendaraan yang akan menuju ke arah barat dapat kembali lancar.
Normalisasi jalur, lanjut dia, juga dilakukan terhadap sistem satu arah yang sempat diberlakukan mulai dari Semarang hingga Bawen.
Ia meminta pemudik untuk tetap selalu mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku agar perjalanan aman dan nyaman.
Sementara itu berdasarkan data Pos Terpadu Kalikangkung Semarang sejak Sabtu (29/3/2025) pukul 06.00 WIB hingga Minggu pukul 06.00 WIB jumlah kendaraan yang melintas keluar gerbang Tol Kalikangkung mencapai 60.218 unit.
Jumlah tertinggi tercatat pada Sabtu (29/4/2025) antara pukul 15.00 hingga 17.00 WIB yang mencapai angka lebih dari 4 ribu kendaraan per jam.
Jumlah kendaraan kemudian terus mengalami penurunan hingga hari Minggu pagi.
Mulai Sabtu (29/3/2025) hingga Minggu pagi jumlah kendaraan yang melintas keluar menuju Kota Semarang berada di bawah 2 ribu kendaraan tiap jamnya.